Senin, 16 April 2012

bunga kuning di tepi jalan

bunga kuning di tepi jalan, memberi kesan tepian jalan menjadi meriah dengan warna kuning yang menyembul di antara hijaunya rerumputan dan daun-daun hijau yang lebih banyak daripada bunganya.

di tepi jalan di perkebunan teh Gunung Mas, saya menemukan banyak bunga berwarna kuning yang beraneka bentuk. dari yang kecil di antara rerumputan, hingga berukuran sedang. sayang saya tidak menemukan bunga matahari.


Senin, 02 April 2012

Merajuk

Biasanya saya bisa menerim mimpi apa pun yang dikirimkan. Kadang, saya memaksa menghentikan mimpi yang mengerikan. Atau memperpanjang mimpi yang indah.

Mimpi bisa tentang apa saja. Mimpi yang bisa membuat saya terkejut ketika menjadi kenyataan.

Mimpi yang bisa menjadi penghubung dengan orang2 yang saya kasihi. Saudara kandung, keponakan, sahabat, keluarga besar. Biasanya, saya menghubungi dan menanyakan kabar mereka. Kadang, mereka terkejut ketika saya hubungi, karena mereka ingin bicara dan akhirnya mengalirlah cerita mereka.

Orang bilang, kita suka memimpikan seseorang, karena kita memikirkan orang tersebut. Tapi ga juga deh. Saya pernah memimpikan seangkot sama Krisdayanti, ketemu ibu Tien. Tentu saja saya tidak memikirkan mereka. Ngapain? Aneh kan?

Ada satu mimpi yang mulai rutin mendatangi. Mengerikan memang. Bukan horor koq. Tentang orang yang ingin dilupakan. Tidak lagi memikirkannya. Tapi cukup membuat saya lelah. Kalau boleh, jika diijinkan, saya tidak ingin bermimpi lagi tentangnya. Percuma juga. Saya tidak bisa menghubungi, dan tiba2 bilang, hei, i dream about you last night. Sinting kan? Atau tiba2 sms dia, hai apa kabar? apakah kamu baik2 saja. saya mimpi kamu tadi malam. Entahlah, saya tidak bisa berterus terang tentang mimpi2 saya kepada dia. Dan mimpi saya terakhir tentang dia adalah tadi malam.

Saya hanya berharap, dia baik2 saja. Selalu. Jadi saya tidak harus bermimpi tentang dia lagi.

Boleh kan, Tuhan? Yaaa..? Pliiissssss....