Jumat, 10 Desember 2010

Rencana & Keinginan

Desember. Akhir dari sebuah tahun. Tahun yang penuh kenangan indah, buruk, manis, pahit, menyenangkan, menyebalkan. Ada yang tertinggal di hati, ada yang hanya selintas. Gw berharap apa yang telah terjadi selama tahun ini, bisa membuat gue lebih bersyukur dengan keadaan dan berusaha untuk lebih baik, lebih dewasa dan bijaksana, lebih bisa membawa diri dan mengembangkan diri, menggali potensi yang mungkin selama ini tidak gue sadari.

Untuk tahun mendatang, ada banyak hal yang ingin gue lakukan, wujudkan, jalani. Keiginan dan rencana yang semoga terwujud dan dikabulkan Pemilik Kehidupan ini:

1. Tetap nomor satu, peningkatan dalam beribadah, tidak meninggalkan kewajiban, melakukan yang sunah. Rajin baca Quran. Gw pengen khatam Quran. Ayo Hani, kamu bisa!
2. Bertemu dengan pendamping hidup, dan hidup bersamanya dengan restu orangtua. Pendamping yang bisa menerima dan menyayangi aku dan keluargaku. Membuat kami bisa saling mengembangkan potensi diri, bersinergi, saling mendukung, bisa berantem dan berbeda dengan nyaman --nah loh berantem dengan nyaman? kalau kita sudah berani berantem dengan seseorang, bicara mengenai perasaan dengan jujur dalam keadaan tertekan, berarti kita sudah merasa nyaman dengan orang itu-- semoga gw cepat dipertemukan dengan dia, dan tidak terpisahkan. amin.. (aiihhh aku jadi malu) haniii please deh!
3. pergi umroh.. siapa tahu sama dia.. aiihhh...
4. semakin baik dalam karir, mudah berkomunikasi, lebih tegas, bertindak cepat, berpikir cepat.bisa memimpin di saat diperlukan. bisa menjalin hubungan lebih baik lagi dengan orang2 yang lebih banyak pengalaman dan pengetahuan dari gw.
5. jalan jalan! whoaaaa! tahun depan, rencananya pengen pergi keliling desa di bali, Lombok, pulau komodo kayaknya menarik. ada kesempatan melanglang ke luar negeri? semoga tercapai. Nepal menawan hati.. jauh yaaa..
6. lebih rajin nabung. buat masa depan. buat jalan2.. hehehe
7. jaga kesehatan: kesehatan fisik, hati. jangan menunda minum suplemen sebelum jatuh sakit.
8. lebih perhatin sama orangtua, saudara, teman. bisa tetap rajin menjalin silaturahmi dengan saudara2 orangtua. rajin mengunjungi dan berkomunikasi dengan para sepuh.
9. bergaul dan berteman dengan orang2 pintar, beriman dan berbudi.
10. punya kamera baruuuuu... dslr yaaa.. supaya ada peningkatan dalam motret. lebih bagus tentunya..
11. baca buku dan nonton film2 yang bisa membuka wawasan, pengetahuan dan bermanfaat untuk diri sendiri atau mungkin orang lain. belajar masak.. udah bisa sih, tapi pengen lebih pintar lagi
12. tetap semangat, berenergi, bergembira, bangkit saat sedih, bangun saat terjatuh di tahun depan!

AMIN!

Rabu, 01 Desember 2010

Darimana datangnya ilham

Wahh saya juga nggak tahu, tanya aja langsung sama ilham.. hehehe

Ilham atau ide atau gagasan. Banyak orang yang terbentur dengan ide yang bahkan tidak muncul selama berhari2, atau malah bisa muncul secara tiba2 tak terduga sekonyong2 terbersit di kepala kala kita sedang jalan2, ngobrol, ngelamun, di kamar mandi, atau bahkan sedang bengong.

Teman saya sangat ingin bisa menulis, cuma dia tidak tahu bagaimana memulainya. Saya yang masih belajar nulis di tingkat sangat dasar sekali, memberitahunya bahwa ide menulis itu banyak, bahkan ketika saya sedang di kereta, kepala saya selalu penuh dengan bayangan sebuah tulisan kala melihat seorang lelaki sedang termenung duduk di kereta. Apa yang lelaki itu pikirkan? apakah beban pekerjaan di kantor? keluarganya? atau selingan alias selingkuhannya? hihihi ga boleh buruk sangka yaa.. tapi asyik sekali bermain2 dengan kata2 kala melihat seorang merenung terdiam.

Atau ketika saya melihat seorang anak laki2 kecil, duduk melamun di stasiun manggarai. Anak kecil, tapi sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu yang berat. Anak kecil itu mungkin seperti saya, yang sedang terbebani sebuah pikiran. Dan saya tidak sendiri, banyak orang yang sedang membawa beban berat di pikirannya.

Cerita jalan2. Waduh, kadang saya pun susah menuliskan catatan perjalanan, kecuali ada suatu kejadian yang bisa menjadi ide dasar untuk menulis. Seperti perjalanan ke Pulau Tidung yang ternyata di dalam perahu ada jenasah! Dan rentetan kejadian berikutnya yang menjadi sebuah cerita.

Atau kalau nongkrong di warung kopi di mall, melihat seorang lelaki membawa tas perempuan, dan ternyata bukan seorang lelaki kemayu tapi lelaki yang membawa tas pacarnya. Atau tentang apa saja. Ceritakan tentang perasaan di dalam hati. Sedih, marah. Jatuh cinta atau patah hati. Waah lagi jatuh cinta, tulisannya penuh dengan bunga2. Kalau patah hati, tulisannya menyayat hati.. wadaww!

Seperti Arswendo bilang, mengarang itu gampang! Kalau menurut saya, mengarang itu gampang gampang susah! Kadang gampang kadang susah. Tapi kalau tidak mulai dari sekarang untuk menulis, kapan lagi. Tulislah apa yang ingin diceritakan. Kalau ada orang yang membaca dan mengomentari, itu nilai tambah buat kita. Berarti ada yang mau baca tulisan ocehan kita.. Asyiikkk!


Senin, 29 November 2010

senin menggelitik

ah itu kan hanya kebetulan saja
semua orang pasti akan bersemangat kalau mendapatkan sesuatu yang menyenangkan
tidak sabar untuk cepat-cepat melihatnya
apalagi itu adalah sesuatu yang merupakan kesenangan dirinya

sedangkan aku?
hai... dia berjumpa bukan untuk dirimu
tapi tidak apalah
kalau kau merasa senang dengan kehadirannya

tapi aku heran dan tergelitik
mengapa dirinya begitu semangat untuk datang?
adakah yang tahu ada apa dengan dirinya dengan diriku?
aku tidak ingin tahu..

^_^



Senin, 22 November 2010

Kejepit atau Ketarik tetep sakit!

Rabu libur, lebaran haji tanpa sate kambing.Sementara setiap rumah menebarkan aroma bakar sate kambing.Saya hanya menghirup aroma sedap itu dari atas motor gede dibonceng adik sepupu. Membelah jakarta rabu malam.

Tiba di kos, saya lupa kalao saya tuh naek motor cowok bukan motor kecil tapi motor gede yang ga bisa langsung loncat turun menginjak bumi. Mesti berpijak dulu ke sandaran kaki di bawah itu. Tapi yaa namanya aja neng hani yang kadang suka rasah rusuh teu puguh, langsung aja loncat ke bumi, padahal pijakan masih jauh. Eh dilalah kaki kanan ketinggalan di atas motor. Susah buat nurunin. Sakit lumayan!

Malam itu, teman kos menawarkan tukang pijat karena saya mulai merasa kaki sampai pangkal paha sakit, pegal. Tapi saya diamkan saja rasa sakit. Yang penting istirahat tidur, biar besok keadaan badan lebih segar.

Besok paginya.... Aku ga bisa bangun dari tempat tidur! Perlu perjuangan besar mengangkat badan dari kasur. sakit banget dari (maaf) bokong, paha, kaki, tangan kiri. Masya Allah! Berasa tiada berdaya. Lumpuh! Tapi gue tetap paksain bangun, ke kamar mandi. Di kamar mandi, menggigil! padahal ga mandi cuma cuci muka.

Jalan kaki menuju kantor gue berjalan sangat pelan seperti nini nini! Di kantor gue ga kuat. Ga bisa duduk lama2, dan kalau mau bangun dari kursi, perlu perjuangan! Gue sakit apa? Konsultasi sama Anne sang adik, dia nyaranin gue istirahat, banyak makan istirahat. Dia bilang, urat kejepit. Mestinya setelah kejadian, langsung dipijit. Akhirnya, jam 1 gue ijin pulang, dan dipijit ma ibu2. Sakiitttt! Semakin kencang teriakan, semakin semangat memijit. Itulah prinsip tukang pijit. Sedaaappp!

Ternyata, urat kejepit, atau saraf kejepit itu sakit banget. Bisa menyebabkan badan tidak bisa bergerak kayak lumpuh. Berhati2 ya teman2. Apalagi kalau mengangkat beban berat. Atau badan jangan dibuat kaget secara tiba2 loncat.



Rabu, 17 November 2010

Minggu, 14 November 2010

Ocehan Senin

Kilo Alpha Mama Victory Romeo Eko Tanggo!!

Jam 11.30 gue baru nyampe kantor! Waktunya makan siang, langsung beli makanan. Eh ternyata ada teman2 lama yang baru datang dari Amrik. Ngobrol2 dulu deh. Setelah itu, baru deh gue nyampe ke meja gue. Dan seluruh semangat mood buat kerja senin ini menghilang menguap terbang terhapus sirna punah musnah ga ada sama sekali! Sialan kereta api indonesia!

Kereta mengalami gangguan dari minggu sore, dan senin siang ini belum juga ada tanda2 sudah selesai diperbaiki. minggu sore gue mau balik ke jakarta supaya senin tidak tergopoh2 ngejar kereta, dan kalau ada gangguan, gue tidak buang2 waktu di kereta. Jam 5 sore ada pengumuman, tiket kereta ditutup, karena tidak ada kepastian, kapan kereta sampai bogor. ya sudah gue pulang lagi ke rumah. Eh dilalah sampai senin pagi, masih ada gangguan, dan gue 3.5 jam tertahan di dalam kereta!

Tadi siang, temanku yang tinggal di Amrik datang, tapi hanya sebentar, namun masih bisa bertukar cerita, sedikit dan to the point. Masih kangen sih, sayangnya harus mengejar pesawat kembali ke rumahnya.

Tiba2 saya teringat salah seorang teman, yang menghilang entah ke mana. Handphone, emailnya tidak bisa lagi dihubungi. Teman2 kantornya pun tidak banyak bercerita mengenai kepergiannya. Sepertinya teman gue itu, ingin menghilang dari peredaran. Entah apa yang terjadi padanya. Semoga dia baik2 saja, dan menemukan kedamaian dalam persembunyiannya.

Senin..! Adakah orang yang mencintai senin?

Rabu, 10 November 2010

Senin, 08 November 2010

Kirim file besar lewat email

walau tak berjenggot dan tidak bermain api, kemarin pagi gw kebakaran jenggot. Gara-garanya cd yang berisi 5 image dalam file besar ternyata kosong! melompong! kagak ada isinye! *tepok jidat*

Paniklah awak. Boss minta dikirim lewat pos ke perancis sana. duh berapa lama, ongkir berapa. mau kirim lewat yahoo, ternyata ga bisa, lambreta alias lambat banget. filenya gede, image high res 60 - 80 mb! gede kan?

Untunglah teman saya yang baik hati memberikan saran, untuk mengirimkan lewat sebuah situs yang memberikan layanan pengiriman file besar lewat email yakni https://www.yousendit.com/  harus sign in untuk mencobanya. gw mencoba free trial, dan image bisa dikirimkan, batas maksimal besar file 2 GB! tapi ada batas waktu download yang cuma bertahan 1 minggu. setelah satu minggu lewat, file tersebut akan menghilang. ada pemberitahuannya batas waktu download.

fiuhh cukup lega, file bisa dikirimkan, dan saya tidak harus pergi ke perancis.. hahaha.. ngareeuup! selamat mencoba.

Jumat, 29 Oktober 2010

Darah Garuda - Band of Brothers di Tanah Jawa

Rating:★★
Category:Movies
Genre: Drama
Selama menonton film ini, saya merasa seperti menonton film Band of Brothers juga tentang tentara perang dan persaudaraan di antara tentara, dengan setting tempat di tanah Jawa. Karena beberapa adegan, plot cerita ada yang mirip dengan cerita Band of Brothers. Ketika tentara Indonesia sampai di markas dan disambut oleh pimpinannya, dan berkata bahwa strategi perang mereka sangat brilyan mengagumkan. Kemudian mereka membentangkan peta, yang menurut gue, masak peta jaman perang kayak peta jaman majapahit yang ga ada tulisan teks di petanya. hanya gambar jalur garis, gunung2. Padahal peta Indonesia jaman 1900an sudah ada teksnya.

Ada satu adegan lagi yang menurut gue, kayaknya itu bukan Indonesia. Jaman dulu bahkan masa kini yang sudah modern, jarang sekali orang Indonesia yang suka mengungkapkan perasaan sayang dengan kata2. Ketika letnan Amir akan pergi berperang, dia pamitan kepada istrinya, dan mengatakan, aku sayang kamu.. Cieeeeee... Kayaknya adegan ini sedikit mengganggu buat gue. Biasanya, orang Jawa pula, mereka akan mengusap kepala istrinya, memandang mesra, mengecup kening, atau istri mencium tangan suaminya, dan suami berkata, jaga dirimu baik-baik..

ternyata penulis film ini adalah orang asing. Pantesan, film ini ada rasa barat dalam beberapa adegan. Gue juga merasa kayak lagi nonton film Die Hard, itu filmnya Bruce Willis. Walau udah ditembak, dibom, dihajar, berdarah2, tapi jagonan never dies. Kayak di film ini, semua pahlawan terlihat jagoan, kena rentetan tembakan, tapi tetap hidup padahal bom-bom dan ledakan berseliweran.

Film ini adalah sekuel kedua dari trilogi film perjuangan. Tentang persahabatan 4 tentara dari berbagai daerah di Indonesia, Jawa, Manado, Bali dan Jakarta, yang bersatu dalam peperangan. Lukman Sardi, Darius Sinatria, adalah sebagian pemainnya. Lukman Sardi keren sekali main di film ini.

Waktu menonton film ini, penonton sangat ramai berteriak2 waktu adegan tembak-tembakan, berteriak marah waktu ada pengkhianatan, dan bersiul waktu ada adegan ciuman. Seru sekali nonton film ini di bioskop. Ketika pahlawan berhasil melarikan diri dan selamat dari tentara Belanda, semua penonton bertepuk tangan gembira.

Film ini bercerita tentang perang kemerdekaan. Tapi gue tidak merasakan semangat kemerdekaan yang menggelora. Ga seperti film "serangan fajar", film2 klasik Indonesia tentang peperangan.

Tapi walau bagaimanapun, film ini cukup menghibur, dengan selipan humor2, gambar2 bagus, dan pemain yang ganteng.

Selasa, 12 Oktober 2010

Alarm Tubuh

Sudah seminggu ini, gw batuk2 berdahak, tapi tidak disertai demam dan sakit kepala.Gue merasa sakit tidak separah niki, adik saya, yang batuknya kadang disertai muntah2, badan panas dan sakit kepala.

Hanya satu hari dirasa perlu untuk berisitirahat, sedangkan niki perlu 7 hari untuk pemulihan. Karena gue merasa badan gue sudah fit, dan tidak akan parah, kemarin sore minum es kelapa, dan gorengan. Padahal dokter THT sudah melarang untuk minum air dingin, es, berenang dan hujan2an. Oh ya, gue bermasalah dengan telinga, jadi harus membuang keinginan untuk snorkeling di lautan, cukup menikmati pemdangan bawah laut lewat foto2.. hiks!

Ternyata, karena gue merasa jumawa dengan kondisi badan, dan kadang suka meledek niki yang batuknya parah sampe ngedengernya aja capek banget, dan gue selalu tidur di kamarnya, nemenin dia yang lagi nonton, atau bercanda ma dia. Gue tidak mengindahkan dan menyadari, bahwa badan gue sedang tidak fit.

Walhasil, hari ini gue merasa demam, badan berasa nyut2 ngilu, batuk semakin parah persis kayak niki, dan sakit kepala!

Hari ini, gue semakin menyadari, bahwa gue harus menjaga dan merawat badan, jasmani, pemberian Tuhan. Jangan menyia2kan sampai terasa sakit, baru peduli. tapi, biasanya banyak orang begitu ya.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Sakit itu mahal. Sakit itu membosankan, mesti istirahat tinggal di rumah, dengan tayangan tipi yang membosankan.. :D

Hari ini dapat kabar, niki positip terserang thypus. Semoga Allah memberinya kesehatan, dan tiada sakit setelahnya. Demikian juga diriku. Harus SEHAT! SEMANGAT! Kuat!

*menggigil kedinginan, pulang mesti naik kereta dingin, ga bawa pasmina, dan jaket* hiks








Kamis, 23 September 2010

Jumat Ngabarakatak

Jumat pagi, selalu bikin gue bersemangat buat siapin liburan yang sudah direncanakan jauh2 hari.
Dengan membawa tas ransel besar dan sepatu katak, gue pergi kantor, naek kereta. Gue duduk di gerbong paling belakang. Mendekati stasiun tujuan, gue berjalan melewati 7 gerbong.

Sepanjang menuju gerbong paling depan, banyak orang melirik ke arah gue. Ada yang tersenyum2. Gue geer aja. Pasti mereka kagum ma kekuatan gue bawa tas ransel gede. Gue berjalan santai penuh percaya diri.

Setelah sampai kantor, bertemu tamu, ngobrol ma teman2, gue balik ke meja kerja. Merapikan baju dan kerudung. Koq kerudung gue jaitannya ada di bagian luar. Gue lipat ke dalam. Gue raba bagian kepala! Ya amppuuuuunnnnnnnn gue pake kerudungnya kebalik! Jaitan obrasnya ada di bagian luar semua! gue pake kerudung kaos gitu! Owalaahhhhh.. pantesan orang2 di kereta pada ngeliatin gue! hahahahahahahaha... haduuhh maluuuuu!


l e l a h

aku ingin bersandar
di bahumu

Senin, 20 September 2010

H.A.N.I

Itulah nama gue. Nama pemberian dari Apa. Sebenarnya hani itu kependekan dari hasanah (ini nama nenek, ortunya mama) tapi ternyata malah menjadi nama pertama gue.

Kadang, gue suka sebal kalau kenalan ma orang, terus dia langsung nyanyi-nyanyi, oh.. honey honey.. errrr... atau langsung ngelirik genit, my honey..! Pletak!

Waktu jaman pager itu tuh kirim2 pesan lewat pajer, setelah meninggalkan pesan, operator akan tanya nama pengirim, dan mereka selalu menanyakan hal yang sama, "hani nya gimana, honey atau tulis biasa aja" yaa biasa aja kali mbak, secara gue kirim pesan buat boss, bukan pacar..!

Ada juga kenalan bule, yang pas kenalan langsung nanya, "is that your real name" iyalaah mister, itu bukan nama panggung secara kita bukan artis!

Entah secara kebetulan atau tidak, kayaknya secara tidak sengaja, ortu gue memberikan nama anak2 perempuannya merupakan kepanjangan dari nama gue: Hani Anne Niki Ima kalao huruf awalnya aja digabungin jadi H A N I.. keren kan ortu gue!

Hani juga bawa hoki. Banyak toko, salon, wartel, perias penganten, merk kaos dengan label hani. Eits, ada juga loh Jalan Siti Hasanah di Bogor, daerah Pancasan sana. Gue harus cari tahu, kenapa jalan itu bernama siti hasanah ya, siapa orang itu? Apakah dia seorang tokoh di sana. Penasaran. I'll find out and tell bout this later..

Yeah right, hani juga nama pasaran. Waktu TK gue punya teman bernama Hani, kemudian smp, ada kakak kelas ber hani pula. Tidak hanya itu, gue juga punya teman yang nama depan dan belakangnya sama! Suatu hari dia kirim email, gue kaget, koq gue terima email dari gue? Nama pengirimnya Hani Hasanah! Percayalah kawan. Namanya sama persis, banyak orang menyangka kami kembar. tentu saja tidak. Gue menemukannya di FS kemudian berteman di FB, dan kami pernah berkomunikasi telponan, langsung klik, cocok, ngobrol asal-usul nama.

My sista hani punya cerita mengesalkan. Dia pernah mengajar bahasa Inggris di sebuah kantor polisi. Suatu hari, muridnya mengirimkan sms kalau dia absen, dan di sms terakhir menulis, thank you hani.. Eh dilalah istri muridnya itu baca sms yang ditulis suaminya, ngamuk2! Suaminya nerangin kalau itu nama pengajar bahasa Inggris di kantornya, bukan panggilan sayang. istrinya ga percaya, langsung ngedatengin Hani di kelasnya! hahahahaha... amppuuunn!

Hani bukan dominasi nama cewek di belahan Iran atau wilayah Timur tengah sana. hani juga jamak dipakai buat nama cowok. manis banget yaa cowok bernama Hani. hai Haniii.. yang keluar cowok berkumis. bukan hani cantik.. hahaha..

yaa itulah hani.. ^_^

Kamis, 16 September 2010

Berbagi bersama di bulan Ramadhan

Ada hal yang mengesankan buat gue di bulan Ramadhan tahun ini. Sebenarnya tiap tahun mengesankan. Seperti tahun 2008 lalu, gue bisa itikaf di Bandung di mesjid IPTN barengan mama, niki, dan rai. Saat itu kita semua punya perasaan yang sama. Seandainya Apa bisa ikut merasakan nikmatnya beritikaf bersama2. Tapi kami semua lalu sadar, Apa sudah menemukan tempat yang lebih nikmat di atas. Semoga.. Amiinnn..

Back to the story. Tahun ini, gue bersama teman2 yang suka kumpul2 belajar ngaji, bikin kegiatan amal yang menyenangkan. Sebelumnya kita bingung nyari nama kelompok ini. Semua orang sibuk cari nama, mereka langsung lirik ke gue yang suka iseng bikin istilah dan singkatan2 yang aneh2.. Sore itu, kita buka puasa di rumah Elly, salah satu hidangannya ada kurma. Langsung gue teriak, KURMA, kumpul rame2, belajar, beramal. Semua setuju. Ada yang nyeletuk soal pahala dalam beramal. Gue teriak lagi, eh bikin KURMAPALA aja: kumpul rame2, belajar, beramal, meraih pahala. Semua langsung okeh! Para preman langsung semangat, preman : prempuan manis. Hahaha.. Preman bogor ada Marina, Icha, Iswanti, Elly, Ina, dan Diah, Eka dan Meta.

Jadilah kita sepakat, ramadhan tahun ini ngadain acara buka bersama anak yatim, sahur on the road dan membagikan paket sembako buat kaum dhuafa. Anggaran santunan dan paket untuk anak yatim dan sembako langsung disusun. Untuk menjaring donatur, Iis sang penulis kebagian tugas bikin note di FB. Dalam waktu singkat, banyak orang yang menitipkan rejekinya untuk dibagikan kepada yang membutuhkan.  

Seminggu sebelum acara digelar, Marina kebagian tugas belanja sembako. Ternyata di Pasar Anyar Bogor ada toko grosir yang buka 24 jam! Gilingan! Jadilah Minggu malam Marina midnite shopping beli beras, gula, dll. Hebat ya, orang mah pada panik belanja di mall, dia mah di pasar tradisional. Beli sembako pula.. Keren kan!

Minggu pagi, gue, Elly, Ina, Icha dan niki, belanja paket buat anak yatim. Mukena untuk perempuan dan sarung untuk laki2. Siangnya, gue ma Elly beli kue kaleng di Sukasari.

Sabtu sore 5 sep, anak2 yatim di sekitar rumah sudah berkumpul berangkat bareng2 ke pesantren Ustaz Jaji di Sindangbarang. Mama ikut pergi mendampingi mereka. Sesampai di sana, ada anak2 yatim di sekitar pesantren yang sudah berkumpul dan juga anak2 dari gang Abesin. Tak lama kemudian, tiba rombongan anak2 dari Darmaga, Gang Menteng, Gang Ambi. Semuanya total berjumlah 75 anak. Bayangkan 75 anak dalam satu ruangan. Berisik! Ina dan Iis kebagian menangani acara dan keramaian anak2. Dipimpin ustaz Jaji, mereka berdoa. Kemudian mendengarkan tausiah Ustaz Sigit, dan memberikan kuis, setiap anak yang berhasil menjawab, mendapat hadiah angpaw dari Ustaz Sigit.

Menjelang magrib, gue ma temen2 bagiin makanan bukaan. Es buah, dan 1 kotak plastik berisi 4 macam kue. Keributan terjadi lagi. Saat azan bergema, suasana menjadi tenang. Anak2 sibuk berbuka puasa. Setelah itu, dilanjutkan shalat magrib berjamaah.

Usai shalat, box nasi dibagikan. Semua anak heboh. Ga lama kemudian, teman gue masuk lagi bagiin box buah2an. Ustaz Jaji memimpin doa makan. Tapi anak2 itu malah memegang erat boks nasi. Mereka malah sibuk mencari kantong plastik untuk membawa pulang makanan2 itu. Ada satu anak, minta tambahan box buah, buat adiknya. Duuhh gue terenyuh. Langsung gue kasih tambahan satu box. Eh dilalah anak2 lain pada minta tambahan satu boks lagi! Kacau.. terpaksa ga dikasih.. maaf yaaa…  

Gue tercenung, melihat ada satu anak mengikat bingkisan nasi dan buah dengan tali rafia. Anak berumur 7 tahun. Gue jadi teringat, Apa atau mama kalau pulang pengajian suka bawa makanan kotak, dan kita di rumah beramai2 menyantap makanan itu. Terasa nikmat. Anak itu pun, pasti ingin menikmati makanannya bersama keluarga di rumahnya.

Ina dan Iis kembali mengatur anak2 yang sebentar lagi akan pulang. Di pintu ke luar, teman2 sudah menyiapkan paket untuk setiap anak, mukena/sarung, goody bag berisi  makanan minuman ringan, dan amplop berisi uang santunan. Anak2 berbaris. Mereka terlihat gembira dan takjub dengan hadiah2 yang mereka terima sore itu. Mereka sibuk merapikan bawaannya ke dalam kantong plastik yang sudah disediakan. Mereka mendekap erat2 hadiah2 itu. Mereka kerepotan dengan satu tangan memegang es krim hadiah dari seorang teman.

Acara sore itu berjalan dengan lancar. Hujan turun tiba2 setelah acara berlangsung. Sepertinya menunggu anak2 itu kembali pulang ke rumah, membawa kebahagiaan untuk keluarganya.

Malam hingga menjelang dini hari. Hujan turun deras. Cuaca dingin. Tapi gue mesti bangun. Waktunya bagi2 makanan sahur di jalanan. Gue buka pintu rumah menunggu jemputan Eka. Hujan berhenti! Kami menuju rumah Marina utnuk mengambil boks makanan sahur.

Dengan 3 mobil, kami membagi tiga titik pembagian paket sahur. Gue kebagian dari Panaragan sampai Paledang. Ternyata suasana Bogor jam 3 pada Minggu dini hari sangat ramai dengan pemulung, pengemis, dan tukang becak. Bogor tampak kumuh dengan sampah yang berserakan. Tapi tampaknya sudah ada yang membagikan makanan sahur, terlihat dari sampah kotak nasi yang berserakan. Kami terus berjalan, dan menemukan kelompok pemulung. Di jembatan merah, kami memberikan kepada seorang pemulung, tiba2 banyak orang datang mengerubungi mobil kami. Paket sahur pun beralih kepada mereka dengan cepat. Tukang becak yang tidur di becaknya. Kelompok anak2 muda pemulung.Ternyata, Bogor sangat ramai malam itu, atau mungkin karena malam minggu.

Kami berhenti di jembatan merah, akan membagikan kepada seorang pemulung, tiba2 mobil kami didatangi oleh banyak orang, dan 10 kota sahur langsung berpindah. setelah semua kotak nasi habis dihabiskan, kami berkumpul di lapangan Sempur, dan sahur bersama teman2 yang datang menyusul. Ternyata, jam 4 pagi itu, lapangan sempur sudah dipenuhi oleh pedagang yang akan berjualan minggu pagi, yang selalu ramai dkunjungi orang2 yang mau berolahraga atau sekedar jalan2 pagi.

Minggu siang, setelah tidur sejenak 2 jam saja (!), gue sama iis kembali meluncur ke rumah marina untuk bagikan paket sembako dan santunan kepada kaum dhuafa. Kita bagi2 sembako di daerah gang Abesin dan Bogor Baru. Seumur2 tinggal di Bogor, baru kali itu gue menjelajah daerah Abesin. Banyak kaum dhuafa di pinggiran rel, dekat sungai. satu rumah dihuni oleh 2 keluarga, total 8 orang. Rumah gubug kecil berdinding seng.

Bogor Baru adalah salah satu kawasan elit di Bogor. Tapi ternyata di balik kemegahan itu, ada sebuah perkampungan penduduk yang sangat sederhana. Di situlah gue kembali membagikan paket sembako.

Sayangnya, minggu itu gue cuma bisa membantu dua daerah pembagian paket dhuafa. tiba2 niki telpon, dia baru pulang dari Bandung itikaf sendiri aja di masjid IPTN, rumah terkunci, ga bisa masuk. Iyalaah kuncinya dibawa gue. Gue pamit ma teman2, pulang ke rumah, niki udah ngejeprok di teras rumah, dengan tampang capek. Gue pun capek banget. Melanjutkan tidur kembali, dengan rasa puas dan senang, sudah berbagi kebahagiaan dengan anak2 yatim, berbagi paket sahur, dan sembako untuk dhuafa. Gue senang bisa berkumpul bersama teman2 yang peduli pada sesama dan saling mengingatkan untuk berbuat kebaikan. Semoga, di tahun mendatang, kita bisa berbuat lebih banyak lagi, lebih baik lagi, berbuat baik dan beramal.

Selasa, 14 September 2010

Bunga Tidur Sabtu Sore

Sabtu menjelang sore. Saya merasa lelah setelah sebelumnya bertemu teman2 untuk mematangkan acara buka bersama anak2 yatim yang akan diadakan sore itu, sekaligus memantapkan acara malam harinya sahur on the road, dan acara hari Minggu bagi2 sembako buat kaum dhuafa, menyampaikan amanah dari teman2.

Saya berusaha memejamkan mata. Lumayan ada waktu 45 menit untuk istirahat sebelum pergi bersama anak2 yatim ke sebuah pesantren di Sindangbarang.

Tiba2 saya melihat Apa sedang berdiri di depan pintu. Dengan dandanan yang keren banget. Pakai dasi, kemeja putih, berkumis! hihihi.. Apa terlihat berseri2 dan tak sabar untuk masuk rumah. Sepertinya Apa baru pulang dari luar negeri dan kangen bertemu dengan keluarganya.

Saya membuka pintu. Apa langsung menghambur masuk,  memeluk dan mencium pipi kanan kiri. Saya geli dengan kumisnya. Apa bergegas masuk ke ruang dalam, ingin bertemu dengan semua orang. Di belakang Apa, saya melihat dua orang, lelaki dan perempuan dengan tampang sedih. sepertinya mereka adik2 Apa, tapi kenapa mereka tidak ikut masuk. Dan kenapa bersedih?

"Han! Hani bangun! Shalat ashar dulu, anak2 bentar lagi datang," samar2 terdengar suara mama. Hmmm.. saya langsung buka mata. Masih terbaring di tempat tidur. Mengingat peristiwa yang baru saja terjadi. Saya bermimpi. Tapi saya masih merasakan pelukan Apa. Tanpa sadar, pelipis saya basah karena air mata. "Haaannnn.. Ayoooo.." teriak mama. "Iya ma, bentar lagi bangun," saya buru2 mengusap mata. Jangan sampai mama lihat pipiku basah. Ntar dia ikutan sedih, repot deehh..

Semoga Apa beristirahat dengan tenang, damai dalam pelukan Allah Maha Pengasih dan Penyayang.

Ya Allah, ampuni dosaku, beserta kedua orangtuaku. Kasihanilah mereka seperti mereka mengasihani kami di waktu kami kecil. Tempatkanlah mereka dalam surgaMu. Amin..



Jumat, 10 September 2010

AIR

menengadahkan muka ke atas
agar air tidak mengalir jatuh
namun air tidak bisa melawan hukum semesta
tetap mengalir walau dibendung
akhirnya menetes basahi pelipis
dan aku menghapusnya, berharap kenangan itu pun sirna..

Rabu, 25 Agustus 2010

Diskusi tentang Merdeka di Bogor

Suatu hari, suatu diskusi terjadi di kota Bogor

"Merdeka, mang?"
"Nggak, neng."
"Loh, katanya merdeka mang?"
"Nggak boleh merdeka."
"Terus kalau mau merdeka, gimana mang?"
"Neng nyebrang aja, terus naik angkot yang itu. Nah, baru deh bisa nyampe Merdeka."

^_^

nb. di bogor, ada satu daerah namanya merdeka. dulu banyak kenek yang berteriak dengan lantang berteriak, Merdeka! Merdeka! sepertinya, nasionalisme orang Bogor tinggi sekali. padahal maahhhhh... hahahaha...!

Selasa, 24 Agustus 2010

A

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
RRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
GGGGGGGGGGGGGGGG
HHHHHHHHHHHH
AAARRRGGGHHH
AARRGGHH

BUG!

Jumat, 13 Agustus 2010

Telmi

Telmi alias telat mikir. Gue kadang suka telat kalau seseorang itu cakep, keren atau lucu. Tapi telminya ga sering loh yaaa. Radar pandangan mata gue juga suka cepat bekerja kalau orang itu memang terlihat menarik. Malah gue bisa lebih dulu menemukan ada mahluk lucu di antara kerumunan orang2 dan langsung berbagi pemandangan indah bersama teman2 yang lain ^_*

Telmi ini bukan hanya orang yang gue temuin secara langsung, yang gue kenal dengan baik. Bahkan bintang film pun suka ga sadar kalau dia itu cakep.

Tahu Brad Pitt kan? Seluruh dunia tahu dia itu cakep dan seksi. Gue baru menyadarinya setelah nonton film Mexican, maen bareng Julia Roberts. Wow! Entah kenapa di film itu gue baru sadar dia lucu dan seksi, padahal ga ada adegan begituan. Sepertinya... *berusaha mengingat* hehehe.. Padahal sebelumnya gue udah sering nonton filmnya. The Legend Falls itu kalau tak salah tayang lebih dulu dari Mexican. Tapi gue hanya mengagumi biasa waktu itu

Ben Affleck. Gue baru tahu kalau dia itu orang yang digemarin banyak perempuan setelah nonton film berjudul Pearl Harbour dan membahas bersama teman2  cowok. Salah seorang teman bilang ada Ben Affleck di film itu yang memerankan tokoh siapa gitu, gue lupa. Dan gue langsung tereak, oohhh itu yang namanya Ben Affleck yang disukain ma JLO.. hahaha.. tuh, telmi banget kan gue..

Yang parah, gue berteman sama seorang potographer, dan kami sering bertemu pada waktu riset foto. Ketika saya mengenalkannya kepada salah seorang teman, dia langsung histeris, dan senyum senyum ga jelas. Setelah potographer itu pergi, teman langsung teriak: temennya lucu banget mbaaakkkkkkk..! koq baru dikenalin sekarang sih..

Gue Cuma bengong. Lucu? Orang itu memang menarik. Tapi kenapa teman gue bisa histeris gitu? Atau gue sudah kagum dengan keahliannya dan tidak terlalu peduli dengan penampilannya.  

Tapi gue ga telmi, kalau gue sebenarnya juga lucu.. hahahahaha… NARSIS!!

Minggu, 01 Agustus 2010

Ketika mereka pergi

Salah satu teman saya dalam statusnya pernah menulis bahwa dia tidak akan menangis ketika orang yang disayanginya meninggal. Dia akan melepasnya dengan senyuman. Saya sudah merasakan kesedihan mendalam, ketika Apa pergi untuk selamanya pada bulan Agustus 2007. Kami anak2nya sudah siap jika sewaktu2 Apa pergi, namun ketika tiba saatnya, kesedihan tetap mendera.

Ketika itu, Apa terkena stroke pada sabtu malam. Dibawa ke rumah sakit, dan dirawat di ruang ICU. Sampai perginya, Apa tidak sadarkan diri. Kami anak2nya, sudah diberitahu oleh dokter mengenai kondisinya. Jika pulih, Apa tidak akan sembuh seperti sedia kala. Dokter pun mengatakan, kemungkinan buruk akan terjadi setiap saat. Kami sudah siap. Banyak orang tua menasihati, apa pun yang terjadi, semoga itu yang terbaik buat Apa.

Jumat pagi, Apa menghembuskan nafas terakhir. Saya yang sudah menyiapkan diri akan kemungkinan ini, ternyata tetap terkejut sedih. Saya berlari menangis memeluk mama. Kesedihan yang tak terhingga. Apa sudah pergi utnuk selamanya. Saya tidak bisa lagi ngobrol, berantem, jalan2, becanda, bergelayut manja, dan menonton film larut malam berdua. Ada penyesalan dalam hati, sejuta seandainya yang ingin saya lakukan buat Apa, saya ingin mengucapkan terima kasih atas kasih sayang Apa selama ini, ingin mengucapkan saya sayang Apa, permohonan maaf atas kesalahan dan perbuatan nakal saya, ingin mengecup tangannya, yang selama ini tidak saya lakukan jika pergi kerja, saya ingin.....

Jumat itu, saya tidak bisa berlama2 menangis sedih. Kami anak2nya, membagi tugas. Adik-adik  saya pulang terlebih dahulu mempersiapkan rumah. Sedangkan saya dan kakak mengurus administarsi rumah sakit. Saya merasa, saat itu sebagai anak, saya melakukan  tanggung jawab terakhir seorang anak terhadap orangtuanya. Saya mengurus jenasah, pemakaman orang tua. Dengan air mata bercucuran, saya berlari dari kasir rumah sakit, menuju tempat pemandian jenasah, memesan mobil ambulans. Para lelaki shalat jumat. Saya menemani mama yang terlihat tegar, dan tetap mendampingi Apa. Saya mendapat kekuatan dari mama, dan menahan kucuran air mata.

Sampai di rumah, banyak saudara, tetangga, teman2 kami sekeluarga, termasuk sahabat2 Apa, sudah menunggu. Saya yang tadinya berusaha tegar, ketika bertemu sahabat dan famili, menangis lagi dalam pelukan. Berbagi kehilangan.

Di rumah tak kalah sibuknya. Menerima ucapan belasungkawa, meminta maaf dan doa bagi almarhum. Tangis tertahan untuk sesaat. Menuju pemakaman, saya sibuk mengatur adik2 dan keluarga berbagi kendaraan. Saya tersadar, semua orang ingin mengantar Apa, namun rumah kosong, saya langsung menitipkan rumah kepada saudara di samping rumah.

Dalam perjalanan, bunyi sirene ambulans seperti ratapan kesedihan. Di dalam ambulans itu terbaring ayah saya terkasih, menuju tempat peristirahatan terakhir. (Beberapa saat kemudian,  jika mendengar bunyi ambulans, saya selalu sedih).

Sampai tempat pemakaman, sudah banyak orang. Saya takjub dengan pertemanan Apa yang begitu luas. Beberapa hari kemudian, paman saya bercerita, bahwa kantor kosong, semua orang melayat mengantar kepergian Apa.

Pemakaman telah selesai. Berangsur-angsur orang beranjak pergi. Kami anak2nya masih terpaku di depan gundukan tanah. Enggan berpisah. Ingin memeluknya. Saya hanya mengusap nisan yang bertuliskan nama Apa. Saya melambaikan kecupan tangan.

Hari itu kami sangat lelah, fisik dan hati kami. Saya akhirnya mengerti, mengapa sebagian orang menganjurkan untuk tidak mengadakan tahlilan. Karena bagi yang sedang bersedih, tiada daya, sangat lelah.

Empat puluh hari setelah kepergiannya, kami masih merasakan bahwa Apa tidak pergi. Dia masih ada bersama kami. Ada kejadian yang mengejutkan. Dua hari setelah kepergian, ada orang bukan saudara bukan tetangga, yang meminta baju2 peninggalan Apa, jam tangannya, sepatunya. Saya marah saat itu. Tidak bisakah kami menyimpan kenangan2 Apa. Ternyata, begitulah adat yang berlaku. Bibi saya bercerita, ketika suaminya meninggal, banyak orang meminta barang2 suaminya, sampai2 dia tidak mempunyai barang2 kenangan. padahal yang lebih berhak atas barang2nya itu adalah anak2nya. Akhirnya mama membagi sebagian barang milik Apa untuk kami, saya mendapatkan sarung. Sisanya dibagikan mama kepada adik2 Apa, dan orang2 yang membutuhkan.

Dua hari setelah kepergian Apa, saya kembali pergi bekerja. Semua tetap berjalan seperti biasa. tetap berlari mengejar kereta. Kesedihan masih ada, tapi kita harus tetap berjalan, melanjutkan kehidupan, berbuat baik terhadap sesama, saling menyayangi dan memperhatikan saudara, lebih menjaga dan perhatian terhadap mama. Saya jadi suka cium tangan mama kalau mau pergi, mengajaknya jalan2, temenin ke kondangan, mendengarkan ceritanya. Saya lebih menyayangi orang2 yang telah berbagi selama kami tertimpa musibah dan kesedihan.

Orang yang sudah pergi, sudah beristirahat dengan tenang. Sedangkan kita yang masih hidup, masih harus melanjutkan kehidupan. Karena hidup berjalan terus...

Rabu, 28 Juli 2010

Biar Allah yang membalasnya..

Teringat suatu cerita dari adek gue yang menceritakan kejadian yang dialami temannya, yang bercerita sama adek gue.. bingung yaa? Hehehe

Temannya adek gue suatu hari pergi belanja di sebuah toko. Ketika akan membayar, dia menyaksikan dan mendengar pertengkaran seorang Ibu yang kesal karena pesanan kuenya belum ada, lupa dibuatkan. Ibu itu memarahi penjaga toko yang menerima pesanan. Si penjaga toko hanya diam saja dimarahi seperti itu. Tidak mengucapkan apa pun. Bahkan kata maaf pun tidak. Jelas2 masalahnya adalah karena keteledoran si penjaga toko itu.

Akhirnya ibu2 itu pergi dengan perasaan jengkel dan kesal.  Si mbak2 penjaga toko itu, akhirnya ditegur oleh orang lain, karena dia diam saja dimarahin dan tidak menjawab kemarahan ibu2 itu. Penjaga toko itu menjawab dengan tenang, “Ah, biarin aja, saya mah ada Allah, biar Allah yang membalas kemarahannya.”

GUBRAK!! Gue yang mendengar cerita adek gue, tertawa terpingkal2 kaget surprise dengan jawaban si mbak2 itu. Ya ampuunnnn… Halooooooowwww… Mbak, inget kan, ada hubungan antara manusia dengan manusia? Kita juga dinilai dari tingkah perilaku kita terhadap orang lain. Tahu kan artinya sebuah tanggung jawab? Ckckckckck….  Emangnya kalao kaki situ diinjek orang, akan diam aja dan menunggu pembalasan Tuhan terhadap orang itu? kaki situ bisa keburu bengkak! Mestinya kan nggak begitu, kita punya mulut, rasa, hati dan akal untuk bertindak dan berpikir. Manfaatkanlah dengan sebaik2nya.

Senin, 05 Juli 2010

Part 2 Tidung: Nyebuurrr..!!

Lanjut lagi ceritanya! Jadiii... gue menunggu di halte pelabuhan, mengeluarkan cadangan sendal. Gue kembali ke pelabuhan mencari belahan sendal, eh tiba2 si mas mas yang manis itu nyamperin gue, menyerahkan sendal, berjongkok dan memasangkannya di kaki kiri gue layaknya adegan cinderella dipasangin sepatu kaca, penonton semua terharu menyaksikan adegan ini. (huahahahaha.. lebay pisan hani!) dengan senyum manis, gue mengucapkan terima kasih.

Dengan hati riang sendal telah kembali, gue bergabung lagi ma rombongan dan digiring ke tempat penyewaan sepeda, heboh milih2.. Duh, berapa tahun ya gue ga naek sepeda. Karagok pisan! Setelah test driving muter2 di terminal pelabuhan, gue milih sepeda warna pink! Iya PINK! warna kuning dah diambil teman lain. Dengan masih karagok, oleng ke kanan, oleng ke kiri, nabrak pagar, kita mengendarai sepeda di gang cukup sempit, menuju penginapan di rumah penduduk. Setiap ada sepeda atau motor dari arah berlawanan, gue berhenti karena takut nyerempet. Masih jetlag turun dari perahu..!

Hari itu, cuaca di Pulau Tidung mendung. Setiap gue bepergian ke luar kota, gue selalu cemas dengan cuaca. Karena, ke mana pun gue pergi, bisa tiba2 ngedadak turun hujan! Percayalah kawan, cuaca yang sehari2nya panas, begitu gue dateng, langsung turun hujan. Bawaan Bogor kali ya. Kayaknya di atas kepala gue k ada awan mendung berisi air hujan yang ngegelontor waktu gue ada di luar Bogor. Cakeepp deh! Dan kekhawatiran gue terjadi. Hujan deras!! Untunglah jam 2 siang sesuai rencana, hujan berhenti, kita bisa jalan2 naek sepeda keliling Pulau Tidung.

Jalanan di pulau ini bersih, dasarnya di cornblok (?). Kita bersepeda melewati perkebunan kelapa, ilalang tinggi, tanah kosong, hingga ke ujung pulau. Di sini kita berisitrahat, nyebur ke pinggir pantai. Langit cerah tiba2 berubah mendung, dan turunlah hujan! Yup, hujan lagi! Ga ada tempat berteduh. Untunglah ujannya ga lama. Kita bersepeda lagi. Di tengah perjalanan, hujan lagi! oh God, why me???

Setelah berteduh sebentar, kita lanjutkan perjalanan menuju Tidung Kecil. Ternyata, sepeda ga bisa dibawa melintasi jembatan kayu. Kalau dulu masih bisa. Jadi sepeda dititipkan, dan kita berjalan kaki di atas jembatan kayu. Syukurlah! Soalnya (maaf) pantat gue udah pegel abis. Semua orang merasakan yang sama. Mungkin kelamaan bersepeda, dari jam 2 sampai jam 4! Di jembatan kayu ini, kita bisa menikmati pemandangan laut. Cantik sekali. Melihat dalamnya laut yang jernih. Ada sekumpulan bulu babi bergerombol, ikan2 warna warni, karang2 laut. Sampai di Tidung Kecil, gue ga sempat eksplore pulau ini.  Gue mengharapkan bisa motret sunset, tapi tidak terkabul, masih mendung.  Kembali berjalan kaki ke Tidung Besar dan nonton orang2 yang  nyebur ke laut dari jembatan lengkung. Cukup tinggi kira2 5 meter.

Ketika kembali ke penginapan, setelah jajan bakso di dekat pelabuhan, gue nuntun sepeda. Ampuun deh, ga sanggup naek sepeda. Sakit banget  pantatnya. Setiap orang yang gue temuin di jalan, pada nanya, kenapa bu sepedanya? sepedanya rusak? Penduduknya ramah2 ya. Sedangkan gue cuma senyum miris dan bilang: ga papa bu/pak, saya capek gowes sepeda. Padahal maahh pantatnya nyut2an pegel sakit! Hiks..

Besoknya hari cerah waktunya snorkeling, nyebur ke laut. Kita ke pusat penyewaan alat snorkeling milih2: sepatu katak atau fins, masker, dan pelampung. Cukup lama gue berada di sini, karena susah cari sepatu katak ukuran S untuk ukuran kaki 37-39, M ukuran kaki 40-42, dan L untuk ukuran kaki yang kegedean! Jaket sih banyak yang kecil. Ukuran anak2 kayaknya. Nasib berbadan kecil.. Pokoknya gue udah gaya dengan perlengkapan snorkeling dengan perasaan dagdigdug ga bisa berenang! Cuek ah, yang penting kuatkan kemauan, masalah nyebur berenang dipikirkan nanti saja. Kemudian kita digiring ke pelabuhan kecil, naik perahu motor menuju 3 titik snorkeling di tiga pulau.

Perjalanan ke pulau yang pertama, Pulau Ayer, cukup lama, sekitar 45 menit kayaknya. Ada perasaan ngeri dan gamang ada di tengah laut yang penuh air, biru, dalam, luas tak terhingga. lemes euy badan gue, makanya sepanjang perjalanan gue pake  jaket pelampung, khawatir ada kejadian tak diduga. Tiba2 perahu ngedadak belok, dan kena ombak. Wuisss gue langsug pegangan. Tiba2 mas di sebelah gue nyolek dengan muka santai: "mbak, tadi botol minum punya mbak kecebur ke laut." gue langsung lemes. aduuhh.. coba kalau kamera atau tas yg nyebur. Atau gue?? Huaaa… akan nyangkut dimana diriku ini? Wassalam deh.

Sampai di titik snorkeling, semua orang langsung heboh nyebur. Bahkan ada temen yang tadinya takut karena ga bisa berenang, akhirnya nyebur karena dijamin ga kan tenggelam pake pelampung. Gue? Gue udah siap dengan semua perlengkapan. Bahkan gue udah bernafas dengan alat nafasnya itu di atas perahu. Ngumpulin nyali yang ga ngumpul2. Ada satu teman yang ga nyebur, teriak "loh, mbak, ayo buruan nyebur, ntar kita foto!" Difoto? Buat narsis di laut? Byuuurrr..! huaaa gue berenang di laut. Langsung masukin kepala ke dalam air. subhanallah cantik pemandangan di dasar laut. karang2 besar, tumbuhan laut, tapi sayang ikannya sedikit. mungkin mereka pada pergi piknik, maklum lagi wiken.. hehehehe.

Selesai di titik pertama snorkeling, kita lanjut ke titik kedua, Pulau Karang Beras. Gue nyebur lagi. Sebenarnya dari atas perahu kita bisa lihat karang2 laut dan ikan2 yang berseliweran berenang. Tapi kalau nyebur berenang, sensasinya beda. Ada tabrakan ma temen, ada yang ketendang kaki orang, dan difoto di dalam laut. Ihiiyy!

Setelah dua titik snorkeling, kita mampir ke Pulau Payung, salah satu pulau yang ada penghuninya. Senangnya gue nemu bakwan goreng pake sambal kacang! Sedap! Setelah puas makan, kita kembali bersnorkeling. Di titik ini, gue kembali pakai peralatan snorkeling: masker, sepatu katak, dan alat nafas. Mau nyebur dari sisi kiri ah. Tapi koq ombaknya gede. Ternyata ada perahu tangker sedang melintas di kejauhan. Pindah ke sisi kanan. Waduuh koq keliatannya dalem banget ya. Gue diem dulu ngumpulin nyali. eh, sisi sebelah kiri udah ga berombak, pindah ke sisi kiri. Tapi gue ngerasa lemes. "Mbak, dari tadi bolak balik, kapan nyeburnya??!!" teriak teman2. Gue cuma nyengir kuda. Ga jadi nyebur.

 

Setelah puas bersnokeling, kita kembali ke Tidung besar, yang ramai dengan pengunjung dari luar. Menurut kabar, waktu long wiken lalu, ada 2000 pengunjung ke pulau ini. Hiiiiyy kebayang padatnya. Pasti ga bisa bersepeda dengan nyaman.

Minggu pagi, gue kembali ke Jakarta. Karena kalau pulang siang, khawatir ga kebagian perahu, banyak penumpang yang mau kembali ke Jakarta. Di perahu, kita dapat posisi di belakang. Cukup nyaman, bisa senderan. Horeee bisa buat tidur! Salah seorang teman menawarkan antimo supaya bisa tidur dan ga mabok. Tentu saja gue tolak, "trims mbak, ga minum antimo aja saya bisa tidur, apalagi klo minum. Saya bisa susah bangun." Pelor mode on!

Tiba2.... DRRUUMMMMMMMMMMM.. suara mesin dinyalakan, suaranya nyaring memekakkan! Tempat kita duduk bergetar, bahkan botol minum melompat2 karena getaran...  APA??! KITA DUDUK DI BAGIAN MESIN??!!! HUaaaaaa... Posisi nyaman, tapi berisik banget! Peduli amat lah. Kita semua langsung selonjoran, cari posisi enak buat tidur! Dan kita semua tertidur. Tidung pun menghilang di kejauhan, dan kami tertidur lelap...

Selasa, 29 Juni 2010

Part 1 Tidung: Apa? Jadi tadi kita barengaaann..?!

Biasanya gue hanya mengagumi foto2 di blog orang lain yang sudah jalan2 ke Pulau Tidung. Akhirnya, hari itu, Jumat 4 Juni gue punya kesempatan pergi ke sana! Yippiiii..!!

Jumat dini hari pukul 4, hari masih gelap, ayam belum pada bangun, gue udah siap ke luar rumah, sendirian, berangkat ke stasiun kereta, naek kereta paling pagi dari Bogor jam 04.30 menuju stasiun Kota, Jakarta. Sampai stasiun gue bertemu dengan Bashor, anak Bogor yang juga mau jalan ke Tidung. (Emak gue bisa kaget gue pergi ma laki2 yang baru dikenal. Tapi ternyata itu sudah sering terjadi buat cari teman perjalanan satu tujuan) Setelah berkenalan, kita naik kereta yang sudah penuh dengan penumpang. Jam berapa mereka datang? Mereka pada nginep di kereta kali ya?

Tika, salah seorang teman gue yang suka berangkat kerja pagi2 naik kereta,  menyarankan jangan duduk di 4 gerbong belakang, bakal penuh ma pedagang sayuran. Tapi gue malah dapet di gerbong ke-4 dari belakang. Aman. Ga ada tukang sayur. Dapat duduk, langsung molor lagi. Sampai Cilebut, suara orang2 berlarian berebut naek kereta. Kedengeran dari suara dentaman kaki di lantai kereta. Gue masih tidur. Bangun2 di stasiun Depok. Busyet! Penumpang udah penuuhh banget! Perjuangan hidup memang berat, di pagi buta, mereka sudah berada di dalam kereta, berdesak2an menuju tempat kerja. Bener kata Tika, di depan gue udah ada pedagang sayuran. Dan kursi bambu yang segede gambreng yang kayak bale2 itu! Gimana masukinnya coba?

Jam 06.10, sampailah di Stasiun Kota. Bertemu teman kantor yang sama2 bolos Jumat itu, kita naek bis mini warna biru menuju Muara Karang, di tengah jalan nyambung lagi naek angkot warna merah dianter sampai pompa bensin Muara Angke. Muara Angke ini tempat pelelangan ikan, jalanannya becek hitam pekat, sampah berserakan. Aromanya? Duuuuuhhhhh.. Sedap sekali! Hiiiiyyyyy..

Setelah semua peserta ngumpul, kita menuju pelabuhan. Gue lihat ada ambulance yang mau parkir. Keren juga nih, siaga kesehatan. Ada pertolongan pertama pada kecelakaan.  Kita pun bergegas naek perahu, yang terdiri dari dua tingkat. Di bagian atas dapat bonus angin dan pemandangan laut. Udah penuh, kebanyakan cowok-cowok. Pengennya sih duduk bareng mereka di atas.. hihihi. Karena kita penumpang terakhir, jadi kebagian duduk di bagian bawah kapal, duduk di tengah2, ga bisa nyender, bagian pinggir sudah dikuasain ibu2 yang tidur selonjoran. Jempol kakinya nempel ke teman gue, dia sebel banget!

Setelah 2.5 jam perjalanan, sampai juga di pelabuhan Tidung Besar. Horeee.. Dari kejauhan, gue udah melihat jembatan kayu yang menghubungkan Tidung Besar dan Tidung Kecil. Indah. Ada jembatan yang melengkung bulat. Pulau Tidung kecil terlihat memanjang, dengan pohon2 yang rindang. Tidak ada rumah di Tidung Kecil ini. Mendekati pelabuhan, udah banyak orang berdiri berjejer di pinggir pelabuhan. Waahh hebat euy, kita disambut warga. Ramah sekali mereka!

Orang2 di dalam perahu bergegas pengen ke luar, tiba2 seorang ibu berteriak, "Kita mah nanti aja ke luarnya, biar jenasahnya duluan yang ke luar." Gue kaget, "Apa? Jenasah?? Di mana? Di perahu ini!?"

"Loh, mbak ga tau ya? Ambulans yang tadi kan ngangkut mayat. Dibawa ke Tidung pake perahu ini." Waduh! gue ngedadak panik. Jadi, sepanjang perjalanan tadi, di dalam perahu ini ada jenasah? Orang2 rame di pelabuhan itu bukan nyambut kita ya? Kirain....

Karena sedikit panik, dan buru2 pengen ke luar perahu, gue ga menalikan sendal, yang penting nyangkut di kaki. Akibatnya, waktu melangkah ke luar perahu, kaki gue tersandung pinggiran pelabuhan, sendal gue lepas dan nyebur ke laut. Byuuurrr! Huaaaa.. Sendal gueee..! Eh tiba2 ada mas mas, manis, menghampiri gue, "Tenang mbak, nanti kita ambilin sendalnya. Mbak ke sana aja dulu."

Dengan jalan terpincang2 karena cuma pakai sebelah sendal, gue berjalan ke luar pelabuhan. Haduh, ada apa pula ini? Tadi di perahu ada jenasah, terus sendal nyebur ke laut. Berikutnya ada apa lagi niihhh..! Liburan belum dimulai, tapi udah banyak kejadian. Gue cuma duduk mengharapkan sendal gue cepat kembali..

Selasa, 01 Juni 2010

Jangan Acuhkan Aku, Sayang

Sebuah pagi di kereta. Seperti biasa aku sudah berada di barisan orang2 yang akan menghabiskan siang di Jakarta. Seorang lelaki duduk di sampingku sibuk dengan BB nya. Beberapa orang di depanku tekun menunduk melihat handphone, PSP, laptop yang terbuka, dan beberapa orang asyik sarapan koran pagi.

Kereta berjalan. Berhenti di stasiun mengangkut orang2. Muncul seorang perempuan dan duduk disamping ku menggantikan lelaki yang tadi sibuk dengan BB. Mereka mengobrol. Tangan saling menyapa dalam rindu. Celotehan ringan menggoda di pagi. Tapi salah satu tangan mereka tetap menggenggam BB. Perempuan itu juga. Perempuan itu semakin menunduk dan tenggelam dalam BB nya. Jari jemarinya sibuk bermain di atas tuts. Tidak memperhatikan lagi lelaki yang tadi memberikan kursi empuk kepadanya yang kini duduk di depannya di sebuah kursi lipat kecil. Lelaki itu sabar menunggu. Dia menatap perempuan di depannya dengan harapan perempuan itu menyadari bahwa dia masih ada di depannya dan mengharap bisa kembali becanda. Aku bisa melihat tatapannya yang berkata, pandanglah aku, jangan acuhkan diriku, sayang...

Ternyata, sebuah gadget (handphone, BB, PSP, laptop, Iphone, sebut apa saja hiburan yang bergerak) bisa menjauhkan seseorang yang sebenarnya berada di depan kita. Secara fisik, dirinya berada bersama kita, tapi hatinya entah ada di mana. Lebih memperhatikan dan asyik dengan orang yang tak tampak daripada orang yang berada di sekitarnya.

Di rumahku, sudah terjadi hal seperti itu. Biasanya sore hari atau malam, kami sering berkumpul nonton berita. Saling berkomentar dan menanggapi berita. Tapi sekarang rumah terasa sepi. Kami tetap berkumpul, tapi kami sibuk dengan handphone. Adik saya, sibuk update status atau melihat status temannya. Aku bersms ria dengan teman2 menceritakan hal2 yang nggak penting. Hanya mama ku yang bercerita dan kami mengacuhkannya, menunduk menatap layar gadget. Mungkin mamaku terlalu sabar. Sebenarnya dia bisa berteriak, matikan hape selama di rumah.  Ngobrollah dengan ku!

Di koran minggu, sudah banyak istri-istri yang mengadukan tingkah suaminya di rumah lebih sibuk dengan gadgetnya daripada berkomunikasi dengan istrinya. Sudah banyak perceraian terjadi dengan alasan tidak adanya komunikasi di rumah, karena pasangan sibuk berkomunikasi dengan orang2 yang jauh daripada orang yang berada di dekatnya.

Kafe pun sekarang mulai sepi, biasanya terdengar riuh canda tawa. Di sebuah rumah makan, satu keluarga menunggu pesanan tiba. Tapi mereka sibuk dengan gadget masing2. Ayah ibu dan dua anak. Sedangkan sang kakek hanya termangu memandang orang2 di sekitarnya. Tidak menggenggam sebuah handphone. Dia hanya melihat keluarganya, cucu-cucunya. Dia berharap, pandanglah aku, bicaralah denganku, jangan acuhkan aku.. aku di sini bersama kalian, tapi kalian tidak bersamaku.. Jangan acuhkan aku, sayang!


Minggu, 30 Mei 2010

ngobrol dengan Apa

Apa, teh sono..
pengen ngobrol..
walaupun kita jarang bicara banyak tentang perasaan, teh cuma nyender di bahu apa dan pegang lengan Apa, tapi kayaknya kita dah ngobrol banyak dan Apa tahu apa yang teh rasa.. kita cuma duduk di kursi panjang depan tivi tidak mempedulikan berita karena suara mama yang sibuk bercerita lebih kencang dari suara tivi *_*

teh sono, Pa..

kenapa pilih pilih? ... hmmm beli kangkung aja pasti pilih yang seger kan? beli sepatu pasti yang nyaman di kaki dan cocok..

Minggu, 23 Mei 2010

Kisah Penerbangan BA nomer 9

Ketika gunung berapi Eyjafjallajoekull di Islandia meletus, banyak penerbangan di Eropa dibatalkan, karena khawatir abu vulkanik mengganggu mesin pesawat, dan mengaitkannya dengan pesawat yang melintas di Pulau Jawa ketika Gunung Galunggung meletus. Gue terhenyak! Letusan gunung Galunggung menggangu sebuah pesawat dan menjadi acuan penerbangan dunia ketika terjadi peristiwa di Islandia? Apa yang terjadi?

Akhirnya saya menemukan jawaban itu, di milis Indobackpacker yang ditulis oleh Ambar Briastuti salah seorang moderator milis. Berikut tulisannya:

Kisah Penerbangan BA Nomer 9

Tak banyak orang yang menyadari asap vulkanis di Islandia yang menyebabkan
beberapa bandara Eropa ditutup sejak bulan April lalu adalah hasil dari
sebuah peristiwa yang terjadi di Indonesia 28 tahun yang lalu. Itu terjadi
sebagai akibat dari meletusnya Gunung Galunggung di Jawa Barat pada tanggal
24 Juni 1982. Saat itu sebuah pesawat Boeing 747 British Airways pesawat No
9 yang tinggal landas dari Kuala Lumpur menuju Perth Australia nyaris jatuh
di perairan Indonesia setelah melewati asap panas yang menyebabkan keempat
mesinnya mati.

Kisah penerbangan ini saya tonton pertama dalam program 'Air crash
Investigation' di National Geographic beberapa tahun lalu. Peristiwa yang
disebut "Jakarta Incident' terjadi pada penerbangan malam pesawat BA ketika
berada di atas Samudra Hindia. Pukul 20:40 WIB, sang pilot pertama Roger
Greaves dan teknisi senior Barry Townley-Freeman merasakan efek api St Elmo
di kaca dashboard. Efek ini berupa percikan api atmospher yang diakibatkan
perubahan cuaca. Sang kapten, Eric Moody sedang berada di kamar kecil juga
melihat adanya asap yang memasuki kabin pesawat.

Pada tahun 80an, rokok masih diperkenankan di kabin sehingga kecurigaan
pertama adalah dikarenakan akumulasi asap perokok. Beberapa penumpang juga
melihat sayap dan mesin pesawat menyala terang dengan tidak wajar. Bau asap
juga dikenali seperti bau sulphur. Dua menit kemudian, mesin pesawat no 4
tidak bekerja, disusul ketiga mesin yang lain dalam jeda waktu hanya
beberapa menit. Baik Kapten, Pilot pertama dan teknisi tidak bisa mengenali
apa penyebab mesin mati karena radar di pesawat tidak menunjukkan adanya
badai. Tidak ada gerakan menghentak yang luar biasa ataupun kemungkinan
kebakaran. Pukul 20:43 pesawat BA terbang tanpa mesin dan melakukan gerakan
melayang (glide). [Catatan: jika mesin mati, pesawat tidak serta merta jatuh
tetapi gliding terlebih dahulu].

Pada menit itu tim pilot menyampaikan kabar Mayday (darurat) pada bandara
Halim. Hambatan paling menegangkan adalah pesawat harus berada paling tidak
diatas 3000 kaki untuk mampu melewati pegunungan di Jawa jika Kapten
melakukan pendaratan darurat di Halim. Dengan rasio gliding, Kapten Moody
memperkirakan pesawat tidak akan mampu mencapai ketinggian tersebut dan
memutuskan balik ke samudra. Tim pilot berusaha keras menghidupkan mesin
kembali sembari gliding. Sambil berharap mampu mengangkat badan pesawat
paling tidak melampaui batas minimal atau mendarat di samudra dengan aman.
Upaya darurat ini ada dalam prosedur penyelamatan, tetapi belum pernah
dilakukan dengan pesawat B747.

Dikarenan mesin mati, seluruh fungsi elektronik di pesawat tidak berfungsi.
Gliding juga menyebabkan tekanan di kabin yang membuat kadar oksigen menurun
dengan cepat. Para penumpang merasakan susah bernafas dan masker oksigen
keluar dari kompartemen. Dengan segala upaya tim pilot dan teknisi mencoba
menghidupkan mesin hingga berpuluh kali. Pada ketinggian 4100kaki pada pukul
20:56 mesin no 4 tiba-tiba menyala kembali. Dengan hanya satu mesin tim
memutuskan menaikkan badan pesawat kembali. Beberapa menit kemudian, ketiga
mesin kembali bekerja hanya dalam selang beberapa saat. Dengan kondisi yang
bisa dibilang keajaiban, Kapten Moody memutuskan untuk melakukan pendaratan
ke Halim dengan memutar pesawat kembali.

Begitu mendekati wilayah udara Jawa, kejadian itu berulang. Tim pilot
memilih mematikan mesin setelah melewati pegunungan dan menghidupkan
kembali. Begitu mendekati Halim, kru melaporkan tidak bisa melihat dengan
jelas lintasan bandara. Rupanya kaca dashboard menjadi berawan, walaupun
pihak menara di Halim melaporkan cuaca cerah. Dengan bantuan peralatan
mendarat, pesawat berhasil mencapai bandara dengan aman. Tidak ada catatan
luka serius dari penumpang BA dan kru.

Ketika badan pesawat diperiksa oleh tim Roll Royce, nyaris cat di pesawat
seperti terkelupas. Kaca dashboard yang 'berawan' merupakan hasil abrasi
dari abu vulkanis yang menabrak pesawat dalam kecepatan tinggi. Tim ahli
yang menyelidiki mesin mengenali adanya abu vulkanis berbentuk seperti pasir
yang tajam, menghambat putaran baling-baling ketika menjadi gumpalan.
Matinya mesin karena tidak adanya oksigen yang cukup untuk menggerakkan
rotor. Sedangkan hidupnya kembali mesin secara tiba-tiba adalah dikarenakan
tekanan dan perubahan ketinggian membuat gumpalan abu tadi terlepas kembali.


Sejak peristiwa ini, badan aviasi dunia mulai memperhitungkan abu vulkanis
sebagai elemen yang berbahaya bagi penerbangan. Ini karena abu vulkanis
tidak bisa ditangkap dengan radar karena tidak mengandung kelembaban udara.
Radar didesain menangkap pergerakan cuaca yang mengandung air seperti awan.

Ini juga menambah daftar panjang sumber alam yang bisa membahayakan
Indonesia setelah gunung api, gempa bumi, dan tsunami. Dengan gunung api
yang paling aktif di dunia, Indonesia mempunyai potensial masalah seperti
halnya yang dialami Islandia saat ini. Mungkin sudah saatnya memikirkan
kembali kejayaan dunia maritim yang dipunyai nenek moyang kita. We are
sitting in hotbed!

Tautan:
Video program Air crash Investigation Nat Geo episode All Engines Failed!
bisa dinikmati via:
VideoWire di http://tinyurl.com/2eb4252 atau
Youtube dalam lima bagian. Part1 di
http://www.youtube.com/watch?v=vVI0yLxFdHM*

Minggu, 16 Mei 2010

Di balik lensa

Akhirnya gue dapat kesempatan motret pakai kamera DSLR canon eos 500 dipinjemin ma temen sekolah dulu, trims buat Lukito yang udah percaya ma gue buat pinjemin kameranya.

Pertama pegang kamera ini, waduuhh berasa keren, gaya, naek kelas euy. Biasanya kan pake kamera saku yang imut kayak yang motret hehe.. Gue sedikit gugup, deg2an khawatir salah mencet, hasilnya ga bagus, padahal dah pake kamera keren. Ternyata pake kamera ini, kita mesti ngintip lensa untuk memotret. Waduh! gue ga biasa maen mata, memicingkan salah satu mata. Akhirnya gue coba2 nutup mata pake jempol. Tapi koq gelap ya, gue ga bisa lihat objek yang mau gue jepret. Gawat! batal deh motret2nya. Gue coba sekali lagi. Tetap gelap. Akhirnya gue cek kameranya. Ternyata saudara2... gue belum buka tutup lensanya!! hahahaha... Harap maklum, pengalaman pertama ;)

Setelah semua okey, bisa pejam sebelah mata, menyesuaikan diri dengan beratnya kamera, gue mulai hunting motret anak2 yang sedang ujian nari tradisional dari sebuah sanggar seni tari di Bogor. Pesertanya ada anak2 kecil umur 5 tahunan sampai orang2 dewasa.Dengan kamera ini, objek yang jauh bisa terlihat jelas. Tapi sedikit sulit karena objeknya bergerak2 menari2. Akhirnya Lukito kasih saran, kamera jangan ngikutin objek, tunggu satu ttitik  baru jepret. Berhasil!

Terus gue coba jepret penarinya. Dengan lensa zoom, gue bisa melihat ekspresi para penarinya, gue bisa merasakan suasana hati penari. Ada yang menari lincah, wajah tersenyum. Ada yang menari tapi dengan tatapan kosong. Anak kecil menari dengan gembira, mukanya pun ceria. Tanpa sadar, gue jadi ikut tersenyum merasakan kegembiraan anak kecil menari di atas panggung. Ada yang terlihat gugup karena ditonton banyak orang dan dinilai oleh juri. Gue sekarang mengerti, seorang potographer model bisa marah2in modelnya karena tatapan matanya yang kosong, atau ekspresinya jelek.

Gue juga berhasil motret seorang ibu sedang mendandani anaknya, memakaikan bedak.

hari itu gue motret dari jam 3 sore, istirahat sebentar waktu magrib. Lanjut lagi. Tangan sudah mulai terasa pegal, jari2 udah mulai kaku. Tiba2 kamera ga bisa motret lagi. Hah, memorinya udah habis, gue dapet 300 foto. Ampuunn boros jepret banget ya! Gue langsung kembaliin kamera ke Lukito, dan pamit pulang. Ternyata udah jam 9 malam, toko2 di mall itu udah pada tutup. Hmmm.. kayaknya kalao kamera itu masih ada memorinya, gue ga kan pulang. Terus aja jeprat jepret. Hari yang melelahkan tapi menyenangkan. Suatu hari, gue pasti punya kamera DSLR...




Rabu, 05 Mei 2010

Kontak Hati

Dua minggu lalu gue mikirin Nanik , sohib gue yang tinggal di Bangka, yang bulan maret lalu datang ke Jakarta untuk berlibur selama sebulan, tapi gue ga bisa nemenin dia. Hanya sekali kita ketemu di Mall Ambasador, itu pun cuma sebentar karena anaknya ingin cepat pulang. Seminggu sebelum kembali ke Bangka , Nanik ngajak ketemuan di Depok, tapi gue ga bisa pergi karena sakit perut bulanan, ga kuat kalo mesti pegi. Gue ngerasa bersalah nggak ketemu Nanik. Hari itu gue memikirkannya dan merencanakan telpon dia. Tapi selalu saja tertunda (atau gue yang menundanya hehe). Tiba2, dua hari kemudian, telpon gue berdering. Telpon dari Nanik! Ah, rupanya perasaan gue tersambung padanya.

Malam itu gue bete banget. Pengen cerita ma Susi , sohib gue. Tapi tengah malam dia pasti dah tidur,kecapekan siapin acara besarnya. Hape gue pegang, sibuk ketik sms, eh tiba2 di layar ada tulisan: Susi calling..! waahhh… kontak hati  euy. Jadilah kita ngobrol2 tengah malam.

Gue punya kenalan lewat YM, tuker2an nomor hape, dan akhirnya berteman. Tapi sudah lama sekali, mungkin sekitar setahun kita ga pernah kontak. Sore itu gue lihat namanya di phonebook hape. Kapan2 gue mau sms dia, tanyain kabarnya. Besok paginya, lagi ketiduran di kereta, hape gue bergetar, ada sms. Waktu gue cek, whoaaaaa sms dari temen ceting!

Jumat lalu, gue mau email teman kerja, ada yang pengen gue tanyain. Tapi batal. Mendingan  telpon aja ntar abis makan siang. Ga mesti nunggu selama itu, 5 menit kemudian, telpon gue bunyi. Telpon dari teman kerja..!

Suatu malam di angkot, gue sangat kangen sama dua orang yang susah buat gue temuin, Apa yang sudah pergi  dan dia yang namanya tak boleh disebut, terpisah jauuhh banget. Sangat ingin berbagi perasaan waktu itu. Tapi entah sama siapa. Tiba2 hape bergetar, kakak sepupu kirim sms menanyakan kabar dan berharap gue baek2 saja. Seketika, seluruh perasaan gue meluncur dalam barisan kata2 dan dikirim ke ceuceu. Lega sekalii..

Gue sering mengalami itu. Ingin ngobrol ma atau mikirin seseorang dan pengen banget ngehubungin –gue biasanya Cuma berniat, tapi selalu menunda hehehe..) eehhh tiba2, orang yang gue pikirin itu kontak gue. Mungkin ini namanya kontak batin yaa?

Di phonebook gue ada Riri Riza, mikirin dia ah, siapa tahu tiba2 dikontak buat jadi pemain film.. huahahahaha… nggak mungkiiiinnnnn…!! Lah dianya ga punya nomor telpon gue! kikikik...

Sabtu, 17 April 2010

teriakan itu..

"Ada kamera! Cepat tutupin bayinya!" teriak gadis pengemis kepada temannya yang sedang menjaga bayi lucu tidur di lantai lorong penyebrangan stasiun Kota.

Kamera hanya terdiam menggantung di tangan batal memotret, berlalu melewati mereka..

-stasiun kota, sabtu 17 apr 2010, pkm 15.00-

Rabu, 14 April 2010

K A N G E N

-puisi rendra-

kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta.

kau tak akan mengerti segala lukaku,
karena cinta telah sembunyikan pisaunya.

membayangkan wajahmu adalah ketakutan dan kelumpuhan.
engkau telah menjadi racun bagi darahku.

apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti..........
aku tungku tanpa api.


Selasa, 13 April 2010

matahari tidak bersahabat hari ini.. "hai, sejak kapan kita menjadi sahabat?" teriak matahari..

Jangan Tertipu dengan Suara

Sore terik yang bikin ngantuk, tiba2 telpon di meja gue berdering..

“Halooo..”

“Busyet, suara loe gede banget sih. Sedikit lembut keq, Han. Dihalusin suaranya. Ngebass banget.”

“Ehemm .. eemm. Ini siapa ya? Bagaimana, sudah melembut suara saya. Suara saya emang gede tapi hati saya lembut. Dan gue tidak bisa halus, karena bukan mahluk halus.”

“Hahaha.. Ini Susi. Suara loe jadi aneh. Kemayu begitu, serak2 becek. Udah deh biasa lagi aja.”

Jiaaahh.. mau diapain lagi, suara gue emang sudah kesohor dengan bass tingkat tinggi. Sejak kecil suara gue udah begini. Ada seorang Babah pemilik warung di Bandung, kalau gue mau jajan, dia selalu bilang, “Eh si neng yang suaranya gede, mau jajan apa?” Nyebelin kan.

Gue pernah berkenalan dengan seseorang di dunia maya, kita tukeran nomor telpon, terus ngobrol2 dikit. Dia penasaran dengan penampilan gue. Akhirnya kita bertukaran foto lewat email. Komentar setelah lihat foto gue, “ternyata loe imut ya (bukan item mutlak loh ya haha), gue pikir  gede, soalnya suaranya gede banget.” Suara tidak menunjukkan ukuran badan, kalee!

Begitulah. Orang selalu terkesan pada penampilan pertama. Don’t judge a book by it’s cover. Tapi penampilan itu lah yang selalu menggoda, selanjutnya terserah anda. Salah seorang teman terkagum2 dengan orang yang badannya gede hasil fitness, setelah ngobrol2 ternyata bicaranya lemah lembut, tangannya gemulai bo! Teman gue pernah disuit2 sama gerombolan anak2, karena rambutnya panjang terurai. Dia langsung balik badan menghadap anak2 itu, dan mereka terkejut, “Anjrit, kumisan geuning!” Huahaha teman gue lelaki gondrong berambut indah seperti gadis Sunsilk.

Tidak hanya penampilan. Nama pun bisa membuat orang langsung menilai, pemilik nama pasti seorang perempuan atau laki2. Tapi, kadangkala, tebakan itu salah, teman. Sepupu gue sering marah2 kalau ada yang telpon, atau sedang dalam antrian, dipanggil MBAK/IBU. Namanya Anggi. Dia seorang laki2.

Tapi, ya begitulah, suara pun kadang bisa memperdaya orang lain. Pernah suatu ketika, ada penawaran layanan dari perusahaan telkomunikasi.

 “Halo, ini dengan Bapak  pemilik telpon nomor xxxxxxxx..?

“Iya, tapi Bapak saya sudah nggak ada. Ini dengan anaknya.”

“Oh ya, maaf MAS, ini dengan siapa? Namanya siapa?”

“Ini dengan Hani.”

“Oh, begini MAS Hani, bla bla bla..”

“Saya bukan mas loh Pak.”

“Oh, aduh maaf. Jadi begini BAPAK Hani.. bla bla bla..”

Pasrah aja deh. Padahal nama gue segitu manis dan cantiknya, disangka lelaki hanya karena suara gue yang maskulin. Ugh, padahal kan masparto yaa? Wkakakak..

Ternyata, bukan hanya penampilan yang bisa menipu, suara pun bisa. Jangan menilai orang dari penampilan, dan suaranya..


Senin, 12 April 2010

Dulu & Kini

Waktu terus berputar dan berlari. Keadaan dan jaman pun mengikuti perputaran waktu. Ada yang melesat jauh ke depan, ada yang berputar kembali pada waktu tertentu, untuk bernostalgia.

Sebenarnya gue pengen ngomongin, apa yang dulu dianggap tidak lumrah untuk dilakukan, sekarang dianggap hal yang biasa, karena banyak orang yang melakukannya. Apa yang dulu dianggap hal yang biasa, karena sudah jarang yang melakukannya, dianggap aneh. (Gue teringat acara di bulan puasa lalu, kultum Quraish Shihab, mengatakan, Sebuah kebaikan jika semakin ditinggalkan tidak dilakukan lagi akan dianggap sebagai keburukan. Sedangkan keburukan, jika semakin dilakukan, banyak orang yang melakukannya, akan dianggap sebagai kebaikan..

Waktu jaman sekolah SMP, gue suka pake roll rambut supaya rambut indah mengembag dengan gaya bob. Biasanya roll itu gue pake waktu bangun tidur, dan ketika mandi. semua orang melakukan hal yang sama. Roll dipake di rumah. Tapi sekarang, roll sudah dipake buat jalan2. Untungnya di dalam mobil pribadi. Tapi ada juga loh yang dnegan pedenya pake di kereta. Minggu lalu, gue lihat cewek pake roll poni sambil naek motor! Dengan jaket pink, motor pink, dan roll pink.. Oh My GOD!

Jaman dulu, kalau ketemu sama teman, pasti akan menanyakan nomor telepon rumah, kemudian hape, supaya silaturahmi tetap terjalin. Tapi pada tahun lalu, gue bertemu teman SD di pameran inacraft. Setelah menanyakan kabar, kami saling bertukaran id facebook. bukan nomor telpon. Gue lupa mencatatnya, dan akhirnya mencoba mencarinya di fb, tidak ketemu. Banyak orang yang namanya sama dengannya. Ampun! Lebih gampang minta nomor telpon kan, bisa telpon, smsan, tanpa harus online dulu buka fb kalau mau bersilaturahmi.

Niki, adek gue, cerita, temannya dirawat di rumah sakit. Setelah mendengar obrolan niki dan temannya soal facebook, eh tiba2 salah seorang perawat nyamperin, dan tiba2 ngomong, minta di approve berteman di fb! wkakakakakak... ampun deh!

Dulu orang memakai singlet sebagai baju dalam, tapi sekarang, sudah semakin banyak orang memakainya sebagai baju luar. Lebih keren katanya. Padahal mah dingin..

Itulah sedikit yang gue amatin.. Ada yang lain?..

Rabu, 07 April 2010

wanita oh wanita..

lagi bersihin inbox, eh ada email dari milis yang bagus. dibuang sayang.. tentang wanita..

tentang wanita menurut zodiak, boleh percaya boleh tidak, tapi pada bagian akhir sangat bagus. mengenai wanita

WANITA TANAH :
Wanita tanah dilahirkan di bawah zodiak
- Taurus (21 April - 20Mei)
- Virgo (24Ogos - 23 September)
- Capricon (22 Disember - 20 Januari).

* seorang yang boleh dijangka, berwibawa dan praktikal.
* Penyabar dan bertolak ansur, mempunyai kehendak dalaman dari segi emosi dan material.
* Semangat produktif dan gigih yang disertai dengan siksp berhati-hati menjadikan wanita tanah berkemampuan mencapai kejayaan dalam perniagaan.
* Kebijaksanaan dan kepintaran yang diperolehi sering tersembunyi oleh air muka semulajadi yang pendiam dan tenang.
* Sifat marah yang terkawal serta keperluan untuk keteguhan dan kawalan sering terbawa-bawa dalam perhubungan yang amat konservatif, serius dan sederhana.
* Tidak mudah menunjukkan sifat penyayang tetapi wanita tanah adalah seorang kekasih yang setia dan berwibawa.

WANITA API :
Wanita api dilahirkan di bawah lambang
- Aries (21 Mac - 20 April),
- Leo (24 Julai - 23 Ogos)
- Sagittarius (23 November -21 Disember).

* Dilahirkan sebagai pemimpin
* Mempunyai kekuatan diri dan biasanya enggan menerima pendapat orang lain walaupun ianya benar.
* Seorang yang artistik dan sukar dijangka, tetapi biasanya romantis dan tidak pemalu.
* Mempunyai personaliti suka menguasai dan mendominasi tetapi boleh mengimbangi sifat-sifat ini dengan sikap yang pemurah, mesra dan menunjukkan sifat yang mendalam terhadap sesuatu yang disukainya.
* Suka berterus terang dan tidak berselindung menyebabkan orang yang dikasihi mesra sedih dan terhiris.
* Jujur dan mahu hubungan peribadi berjalan dengan lancar. Wanita api harus
diberikan ruang yang cukup luas untuk menjadikan perhubungan itu terus berkesan.
* Tidak keberatan untuk beralih arah jika berasa tertekan.

WANITA ANGIN :
Mereka ini lahir di bawah lambang
- Gemini (22 Mei - 21 Jun),
- Libra (24 September - 23 Oktober)
- Aquarius (21 Januari - 19 Februari).

* Berterus terang, berminda aktif dan gemar mencari kepelbagaian dalam setiap aspek kehidupan.
* Berfikiran terbuka, mempunyai daya imaginasi dan inovatif, bagi mereka segalanya boleh dicapai.
* Bergaya, tenang dan tidak cerewet serta mempunyai keinginan semulajadi untuk mengamalkan sikap diplomasi dan saling bekerjasama bersungguh-sungguh.
* Sanggup mengorbankan kehendak atau idea mereka sendiri demi mencapai keharmonian dan mengelakkan perselisihan atau konflik.
* sentiasa gigih untuk mendapatkan cinta yang terunggul, untuk berkonfrantasi.
* Kurang cenderung untuk menyampaikan perasaan sebenar yang terpendam dalam hati mereka.
* Dikenali dan diingati kerana sifat romantis dan manja.

WANITA AIR :
Wanita air terdiri daripada mereka yang lahir di bawah zodiak
- Cancer (22 Jun - 23 Julai),
- Scorpio (24 Oktober - 22 November) dan
- Pisces (20 Februari - 20 Mac).

* Mempunyai sifat semulajadi untuk berkembang maju.
* Mereka ini dipandu oleh perasaan hati dan mempunyai sifat mudah bersimpati, berdaya imaginatif, sentimental, mempunyai perasaan yang berubah-ubah dan berhati-hati.
* Tenang dan mudah tersentuh oleh emosi orang-orang yang berada disekeliling dan cepat mengeluarkan air mata dalam sebarang situasi yang menyedihkan.
* Mudah mengikut rentak emosi orang lain dan juga diri sendiri.

PESANAN UNTUK WANITA :
* Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkan kata-kata kebaikan.

* Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai.

* Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, berbagilah makanan dengan mereka yang kelaparan.

* Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari.

* Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian.

* Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain, perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni. Jadi, jangan pernah kecilkan seseorang dari hati anda.

* Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, ingatlah senantiasa. Jika suatu ketika anda memerlukan pertolongan, akan senantiasa ada tangan terhulur. Dan dengan bertambahnya usia anda, anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, satu untuk menolong diri anda sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain.

* Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakannya, bukan pada bentuk tubuhnya, atau cara dia menyisir rambutnya.

* Kecantikan wanita terdapat pada matanya, cara dia memandang dunia. Karena di matanyalah terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat berkembang.

* Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajahnya. Tetapi kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta yang dia berikan. Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.

*Wanita hiasan dunia..seindah hiasan adalah wanita solehah...