Senin, 05 Desember 2011

Shalat di Mall

Baiklah. Saya harus mengaku. Akhir-akhir ini, saya sering berkeliaran di mall. *Hani bohoooong, bukan akhir2 ini kaliiii..*

Baiklah, saya ngaku. Gue anak mall! Yeah! hahahaha..

Setelah kost di Jakarta, saya jadi sering kelayapan di pertokoan. Entah itu Ketemu teman, janjian ma teman, nonton bioskop, makan malam, nyari buku, atau beli sabun cuci! Well, selalu ada alasan buat ke mall bukan? :D

Saya semakin betah berada di mall, selain udaranya sejuk, ga kepanasan, juga mushalanya yang rapi dan bersih. Jadi seharian di dalam mall, kita tetap bisa beribadah. Dan letak mushola bukan di lantai dasar, basement, berdampingan dekat tempat parkir, yang panas dan pengap itu.

Di Pasaraya Blok M, di lantai 5 ada mesjid! Iya mesjid besar, bisa menampung shalat jumat sepertinya. Tempat wudhu perempuan sangat ditata sesuai kebutuhan. Biasanya kita perempuan suka bawa tas, ribet bingung mau ditaruh dimana. Nah di dekat pancuran itu ada gantungan buat tas. Asyi kan?

Di pintu masuk mushola, biasanya ada petugas penyimpanan sepatu. Simpanlah sepatu di sini, supaya kebersihan dan kerapian tetap terjaga. Kita bisa pinjem mukena di bagian penitipan. Mukenanya bersih dan wangi! Nggak hitam dan bau apek.

Grand Indonesia, hampir setiap lantainya ada mushola. Sehingga memudahkan kita, nggak usah lari2 ke lantai paling bawah. Saya tahu, karena waktu itu saya main di sana dari jam 12 sampe jam 5 sore! Shalat zuhur di lantai 2, shalat ashar di lantai 5. :D

Plasa Senayan, Plasa Indonesia, dan FX juga tempatnya nyaman. Hampir di semua mall, mushola pria dan wanita terpisah.

Nah itu kan di mall yang boleh dibilang berkelas. Saya juga sering main ke Blok A Tanah Abang. Sangat susah untuk shalat di pertokoan ini, karena terletak di lantai paling atas. Dan buat menuju ke sana kalo mau naik lift, mesti antre, karena selalu penuh. saya biasanya pulang cepat2 ke kos, buat ngejar waktu shalat, dan menghindari uang saya terkuras habis di sana.. hehehehehe.. banyak godaannya! :D Di Thamrin City, lebih nyaman, musholanya ada di lantai tertentu, bukan di puncak gedung.

Di Botani Square Bogor pun musholanya ada di tengah2 gedung. Saya pernah malam mingguan di sini, ketika magrib, antrean wudhunya panjang banget! Shalat pun antre. Subhanallah. Mushola cukup luas, tapi ternyata pengunjung lebih banyak.

Para penata gedung sekarang sudah lebih memahami dan menyadari, bahwa tempat ibadah sangat penting. Tidak lagi ditaruh di pojokan gedung, tapi di tengah2 gedung.

Jadi, mau seharian di mall? Ngapain....?? hahahahaha...

Selamat jalan2!

Salam anak mall!

Minggu, 27 November 2011

...............

Aku tahu. Setiap ada awal pasti ada akhir. Setiap ada perjumpaan selalu ada perpisahan. Hal menyenangkan pada awalnya, kenapa harus berakhir sedih pada akhirnya.

Salah satu temanku harus kembali ke negaranya. Berita yang mendadak. Hal yang sudah biasa terjadi. Teman datang dan pergi. Tapi setiap itu terjadi, satu yang terasa di hati....

Aku

kehilangan

................

Wasabi itu..

Wasabi! yang saya tahu mengenai wasabi adalah cabe dari Jepang.Yang konon menurut orang2 sangat pedas. Saya membayangkan seperti cabe rawit atau cabe merah atau paprika. dan jika dimakan akan terasa pedas di lidah. Wasabi semam umbi2an yang biasa digunakan sebagai bumbu penyedap masakan Jepang.

Namun dugaan saya itu salah. Beberapa minggu lalu, saya diajak seorang teman makan di sebuah restoran Jepang di Plasa Indonesia. Sebelum makanan datang, teman saya sibuk meracik sebuah krim berwarna hijau dicampur kecap asin di sebuah piring kecil. Saya pun mengikuti tingkah mereka. Maklum, ini pertama kalinya saya makan di resto Jepang. Saya mengambil mangkok wasabi. Krim berwarna hijau, seperti es krim green tea! Saya penggemar es krim, ingin rasanya menjilat krim itu. Tapi setelah tahu itu wasabi, saya batalkan keinginan itu! Teringat PEDAS! Saya icip dikiiitt aja tapi ternyata, tidak terasa pedas di lidah.

Sushi pun datang. Saya masih nyontek cara teman. Sushi dicocolkan ke adonan wasabi kecap asin, kemudian masukkan ke dalam mulut. Kunyah dikit... HUAAAAAAAA.. HIDUNG SAYA TERBAKAR! Seperti ada rasa panas menyengat di dalam hidung. Panas! Tapi tidak ada rasa pedas apa pun di mulut. Saya menarik nafas panjang. Minum ocha, teh jepang. Kemudian mengambil potongan sushi lainnya, mencocolkan ke wasabi, daann rasa panas sedikit berkurang. Sudah mulai terbiasa..

Eh ternyata, ada banyak makanan yang memiliki rasa wasabi. Es krim, coklat, keripik! HAduuhh apa rasanya ya? manis pahit terbakar di hidung? Entahlah. Berani coba?

Ah, ternyata lebih pedas cengek alias cabe rawit. Pedas di mulut, panas di tangan, mules di perut! hahahaha...

Oh ya, wasabi pun judul sebuah film yan diperankan oleh aktor Perancis.Jean Reno. Fillm komedi yang bertugas dengan kepolisian Jepang, kalau tak salah :D pernah nonton film ini tapi lupa. Tanya om google aja buat lebih lengkapnya..


Ngoceh Minggu Malam

Sabtu Minggu. Dua hari berturut2 saya tinggal di Jakarta nggak mudik ke Bogor. Dan selama dua hari itu, saya menjadi anak mall. Akhir pekan wisata mall di Jakarta. Menemukan peristiwa yang mengesankan dan menakjubkan buat saya.

Sabtu pagi. Hari sudah terasa panas menyengat, padahal baru jam 8. Hari itu ada acara di kawasan Senayan: Book Fair di Istora Senayan, Travel Fair di JCC, dan hajatan besar anak orang nomor ssatu di Indonesia. Tapi ternyata, bookfair harus tutup, travel fair hanya buka sampai jam dua, semua demi kepentingan dan keamanan hajatan anak presiden RI.

Ketika saya tiba di lapangan parkir senayan, keadaan sudah siaga waspada. Polisi berpatroli ada di mana2. Eh sebenernya mobilnya doang yang diparkir di pinggir jalan, polisinya entah kemana. Tentara bersenjata lengkap sudah bersiaga. Padahal hajatan baru akan digelar 7 jam kemudian. Ketika saya dan teman melintas lapangan parkir yang lengang, sambil was was, tiba2 ada seorang tentara bersenjata berlari ke arah kami. HUaaaaa.. Jangan tembak pak. Setelah itu dia balik lagi ke posnya. Terus tadi ngapain lari2 bawa senjata ke arah gue? Bikin kaget aja.

Acara travel fair tidak begitu ramai. ya iyalah orang2 jadi pada malas pergi ke kawasan ini karena pasti ribet sama keamanannya. Dan kawasan ini hingga menjelang malam jam 7an terlihat sepi. padahal itu malam minggu.

Setelah dipaksa mengakhiri acara di travel fair akhirnya saya pergi ke Sency. Di sana kami makan siang. dilanjutkan cuci mata. Ketika sedang mencari makanan, saya melihat barisan orang2 sedang antri. Saya pikir ada resto baru, ternyata antrian untuk membeli tablet acer! busyet ya orang indonesia. sehari sebelumnya ribuan orang antri blackberry diskon sampe ada korban pingsan, di mall ini ada antrian beli tablet acer. Pada kaya ya orang Indonesia. sedankan di belahan sana ada orang antri untuk mendapatkan raskin, beras miskin!

Setelah puas cuci mata, saya pindah ke Plasa Senayan. Di sana ada antrian di sebuah butik. Saya ogah nyamperin. entah apakah ada diskon atau ada barang baru.

Minggu ini pun saya kembali bermain ke mall. Dilanjutkan ke Thamrin City pusat batik! Saya selalu senang pergi ke sini. Bisa cuci mata sepuas hati dan mengagumi batik2 indah yang dipajang atau digeletakkan saja di lantai. saya berkeinginan, suatu hari memotret dan menulis tentang pusat batik nusantara ni.

Akhir pekan sudah akan berakhir. Tapi saya merasa seperti sudah berjalan2 kemana2 d Jakarta ini. Padahal hanya keliling2 saja dan melihat tingkah manusia di Jakarta pada akhr pekan. Saatnya berdandan mengenakan pakaian terbaik, dan bergaya di catwalk sepanjang lorong mall. Ditonton dan menonton orang2. Berbelanja dan mengantri demi sebuah gadget.

Besok, senin! Kembali berjibaku berperang dengan kemacetan Jakarta.

Ini hanya ocehan saja.. Jari saya ingin mengoceh sebelum tidur.

Selamat malam....









wish i could fly.. just wanna around the the world and find you!

Rabu, 23 November 2011

I Want


(by Sapardi Djoko Damono)

I want to love you simply,
in words not spoken:
tinder to the flame which transforms in to ash…

I want to love you simply,
in signs not expressed:
clouds to the rain which make them evanesce…


Senin, 21 November 2011

Ajak dooongggg..



Saya senang berjalan-jalan. Jalan ke mana saja, Bahkan pergi ke mall pun bisa dianggap jalan2 kan? :D Pergi jalan2 bisa sendiri atau berdua atau ramai2 bersama teman. Tapi saya suka memilih teman kalau pergi ke suatu acara. Kalau pergi ke tempat2 sejarah, budaya, pameran, saya akan ajak si A, B. Jalan2 ke mall, toko buku, pameran buku, pertunjukan seni ajak X, Y, Z. Jalan2 naik turun gunung aja si C. Karena tidak semua teman menyenangi apa yang akan saya tuju, mereka mempunyai kesenangan masing2. Paling senang, kalau punya teman punya minat sama, tapi jadwal kita jarang cocok.

Tapi kadang, saya pergi sendiri ke acara pertunjukan musik, nonton film atau pameran batik. Asyik juga pergi jalan2 sendiri. Suatu hari, saya pernah ajak teman baru, selesai menonton pertunjukan musik, dia malah minta diajak lagi kalau ada acara2 lainnya.

Setiap jalan2 atau nonton pertunjukan, saya senang mengabadikannya dengan memotret kemudian mengunggahnya di facebook. Ada yang memberikan komentar macam2. Ada juga yang teriak, "koq ga ajak gueee..?!" Koq ga ngajak2 siihhh... 

adduuhh rempong deh! Kadang saya pergi ke suatu tempat tanpa rencana. Pergi saja. Kalau pun ngajak, kadang selalu saja ada alasan nggak bisa. Saya jadi malas ngajak. Udah gitu, banyak pertanyaan: sama siapa aja, naik apa, ada apa aja di sana, apa yang menarik?? Walaahhhhh..

Eh, ternyata ini banyak terjadi loh. Kalau saya lihat foto2 punya teman2, lagi ada acara kumpul2, pasti selalu ada yang berkomentar, koq ga ngajak2 sihh... maksudnya: Ajak gue doongggggg..

Yaahh saya pun pasti ingin ikutan pergi berkumpul dan potret narsis! hehehe






Selasa, 25 Oktober 2011

Hidup boros ala Jakarta

Saya tinggal di Bogor, di daerah yang terkenal sebagai sumber mata air yang dialirkan untuk warga Jakarta. Depan komplek terbentang pemandangan Gunung Salak. Kalau mau lihat dari rumah, mesti naik ke atas genteng. Walhasil rumah bocor, dan Apa pun marah-marah. Udara dingin di pagi hari saat jendela dibuka brebut masuk ke dalam kamar, membuat saya menarik selimut dan enggan bangun. Siang hari, walau di luar terik, tapi rumah tetap adem. Nggak pakai ac.

Saya kerja di Jakarta. Pulang pergi naik kereta. Cukup cepat dibandingkan naik bis yang cukup rumit rutenya harus naik bis beberapa kali. Tapi akhir-akhir ini (ralat: sudah sejak lama) kereta sering mogok! Bisa berjam-jam, 2-3 jam! Mending kalau duduk, nah ini berdiri selama 2 jam! Nggak ada yang mau gantian. Kebayang kan kaki, dan seluruh badan pegal. Udah gitu, besoknya mesti bangun pagi, ngejar kereta lagi. Kejadian ini kadang terulang setiap hari. Badan belum pulih, sorenya mesti bergelantungan lagi di kereta.

Akhirnya saya menyerah. Keadaan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Badan saya bisa hancur. Saya harus mengakhiri penderitaan. Saya harus putus hubungan dengan kereta. Saya pun memilih berpisah dan memutuskan untuk menetap di Jakarta. (kayak sinetron yaa hehe)..

Saya menemukan sebuah kos yang tidak jauh dari kantor. Saya suka kosan ini karena lokasinya strategis. Dekat ke jalan Sudirman. Shopping ke Tanah Abang cuma naik angkot sekali. Mau cuci di pameran? Bisa jalan kaki ke JCC. Banyak jajanan di sekitaran Bendhil.

Jadilah saya anak kos. pada awal kos, saya merasakan banyak hal yang dulu bisa didapatkan dengan mudah di Bogor, ternyata tidak demikian kalau tinggal di Jakarta. Kalau mau hidup nyaman (berdasarkan standar saya yang suka udara sejuk, air dingin) seperti di Bogor, saya harus mengeluarkan uang ekstra. Menurut saya ini pemborosan. Tapi kalau mau hidup nyaman, butuh hiburan, ya mau bagaimana lagi. Pengeluaran ekstra untuk apa aja?

  1. Jakarta kota yang panas. Gerah. Kamar kos saya berjendela tapi tidak ke luar rumah. Jendela di dalam rumah. Sirkulasi udara luar tidak begitu besar. Kos saya dilengkapi ac pendingin udara. Dingin yang saya tidak suka karena tidak alami seperti Bogor. Suatu hari, ceeritanya saya mau hemat listrik. Saya tidak menyalakan ac. Hanya kuat 30 menit! Saya nggak tahan dengan pengapnya udara. Keringat mengucur deras. Akhirnya ac saya nyalakan kembali. Suatu malam pernah mati lampu. Waduh saya merasa sesak napas. Gelap. Tidak ada udara. Kalau pun buka pintu, nyamuk pasti akan rebutan masuk. Setidaknya, untuk menghilangkan gerah, sbeuah rumah di Jakarta pasti punya kipas angin. Sebuah kebutuhan yang tidak bisa ditawar.
  2. AC tidak bisa menggantikan dinginnya udara sejuk Bogor. Saya pernah ke luar kos jam 05.30, udara terasa tawar. Dingin nggak, panas nggak. Datar aja! Saya rindu sejuk alami bukan sejuk jadi2an dari AC!
  3. Saya adalah pecinta tivi. Tiada hari tanpa nonton tivi. Bisa berjam-jam manteng depan tivi. Di Bogor semua saluran televisi nasional dan daerah dapat ditangkap dengan jelas. Waktu kos di Jakarta, saya memutuskan bawa tivi dari rumah. Tapi ternyata menurut teman kos, sinyal di daerah ini sangat jelek. Sinyal yang bagus hanya Indosiar. Wadduh bisa-bisa saya seharian nonton sinetron yang ga jelas, yang di wajahnya ada tiga mata. Supaya siaran bisa ditangkap dengan baik, harus mendaftar antena berlangganan. Ada yang menawarkan 60.000 per bulan. Tapi sinyal sering putus. Ada yang bagus tapi biaya berlangganan tentu lebih mahal. Pengeluaran ekstra bukan? sedangkan di Bogor pakai antena biasa. Tapi di Jakarta, rumah sederhana, bahkan sebuah warung depan kos saya, di atapnya ada antena berlangganan. Saya memutuskan untuk tidak membawa tivi. Jadi, saya hidup tanpa tivi. Nggak ketinggalan berita dong, kan ada internet ;)
  4. Semua orang sudah tahu Jakarta super macet. Yang ini pemborosan waktu. Jarak perjalanan hanya 2 kilometer, tapi bisa ditempuh dalam 40 menit. Apalagi waktu bulan puasa kemarin. Sabtu siang rencana mau buka bersama di Istiqlal, karena bis yang ditunggu tak kunjung tiba, akhirnya saya memutuskan naik taksi. Eh ternyata Sudirman macet! Bikin deg2an. Saya jadi sering ngintip argo taksi. Untunglah ternyata tidak terlalu mahal. Rejeki puasa hehe. Supaya saya nggak boros buang2 waktu di jalan, saya lebih suka jalan kaki. Suatu malam, saya jalan kai dari Ratu Plasa ke Benhil, lanjut ke kos. Entah berapa kilo. Nggak berasa karena sambil motret.
  5. Di sepanjang jalan dan sekitar Bendhil banyak jajanan dan makanan enak. Sate padang, mie aceh, bakmi jawa, sate kambing, rumah makan padang. hmmmm sedyaaapp. Klop dengan saya yang doyan makan. Tapi nggak klop sama kantong. Jebol euy! Yaa kalau tiap hari jajan, bisa kanker alias kantong kering.
  6. Mall, pasar, pameran. Plasa Semanggi, Blok A Tanah Abang, Thamrin City, pameran2 di JCC. Ini sungguh sebuah godaan buat saya yang sangat suka keindahan alias belanja (ga nyambung). Tapi syukurlah, saya masih bisa menahan diri nggak belanja. Tapi waktu bulan lalu ada pameran batik di JCC, saya luluh membeli sebuah baju dari Yogya. Modelnya bagus. Anggap saja hadiah buat diri sendiri. Alesaaannnnn..!
  7. Di sekitaran Bendhil ini banyak salon. Mau creambath, medicure pedicure? tinggal pilih.
  8. Siang banyak tukang makanan mangkal depan kos. Karena kos saya dekat rumah sakit. kalau malam, banyak tukang jajanan lewat. Siapa yang tahan godaannya. Eh ini udah disebutin kan soal jajanan. tapi emang, di sini terlalu banyak makanan yang bikin saya menjadi sangat boros jajan. 
Ternyata, pemborosan lebih banyak di makanan yaa..




Kamis, 20 Oktober 2011

Chandra feat Sheila Majid " Ingatlah Diriku" - YouTube

http://www.youtube.com/watch?v=49d94SBg_Jg
ritual pagi, dengerin radio, berkumandang lagu ini. pertama yang menarik adalah musiknya. kemudian ikut nyanyi2, eh koq liriknya okeh yaa. sayangnya penyiar tidak menyebut nama penyanyinya, tapi suara penyanyi perempuan sangat saya kenal. Sheila Majid! yeah, finally i found this song, and add to my blog. ini lagu patah hati, tapi koq musiknya tidak menyayat kalbu. enjoy it!

Kamis, 13 Oktober 2011

Tabrakan itu kadang menarik

Bukaaann tentu saja ini bukan tabrakan yang mengerikan dan menyakitkan antara mobil. Tapi mari kita bicara soal busana, fashion, pakaian. Mari kita jadi pengamat mode, tukang kritik, padahal kita sendiri dandanannya hancurr.. *kita? gw aja kali yaa yang hancur*

Jadi gini, sore itu saya berpapasan dengan seorang ibu di pasar bendhil. Seluruh tubuhnya membiru. Bukaaan, dia bukan korban kekerasan dalam rumah tangga. Tapi tampilan dia hari itu, dari ujung kepala sampai ujung kaki warnanya biru. Kerudung (dililit2 gitu), baju, kalung, tas, sepatu, bros! semuanya biru! Buat saya kurang menarik, karena tidak ada titik menarik dari tampilan ibu2 itu, cuma heboh aja karena satu warna. Coba kalau dia pake kalung berbeda warna dengan bajunya, akan terlihat chic! Kalung warna merah, atau biru tua, atau hitam. Oh ya, kalo sudah ada bros, jangan pakai kalung, terlihat ramai jadinya.

Di kereta pun ada pemandangan serupa. Sekujur tubuhnya ungu. Bahkan BB nya pun berwarna ungu! haiiyaaahhhh..! sebetulnya tidak masalah menggunakan warna yang sama, tapi cobalah bermain dengan gradasi warna yang lebih rendah atau naik dari baju yang dipakai. Misal, bajunya ungu, kerudungnya ungu muda. Terlihat lebih cerah. jangan warna ungu tua dicampur ungu tua.

Kalung dan bros, salah satu aksesoris yang bikin eye cactching, menarik perhatian. Lebih elok kalau kalung berbeda warna dengan baju yang dikenakan. Tabrak aja warnanya. Justru itu bikin lebih menarik. Baju coklat, pakailah kalung warna kuning, merah. Bahkan biru di atas coklat sangat menarik! Coba aja. Baju warna hijau, bisa pakai kerudung warna kuning muda.

Tapi, memang butuh rasa percaya diri dengan penampilan penuh warna. Semula saya pun seperti itu waktu mencoba menabrakan kaos hijau dengan coklat tua. Adik saya bilang bagus, itu korean style. Akhirnya saya coba, ternyata oke juga. Saya suruh adik saya pakai baju itu, dia nya nggak mau. Ga pede katanya! Lah, terus gw jadi percobaan dia dong!

Yaa, pokoknya berkreasilah dengan busana yang kita punya. Pandai memadu padankan pakaian yang kita punya. Mungkin baju kita cuma sedikit, tapi dengan kreatif padu padan, orang akan mengira lemari kita penuh dengan baju-baju keren!

Rabu, 05 Oktober 2011

Pemanasan & Jam Mati

Juli, adalah bulan terakhir saya mengunjungi dan mengoceh di blog ini. Lama banget ya! 3 bulan lalu! padahal, banyak cerita yang ingin saya tuangkan di sini. semua hanya berputar di kepala. ketika berada di depan komputer, saya hanya menuliskan judul, paragraph pertama yang selalu saya hapus kembali. dan akhirnya ditinggalkan, menjadi kumpulan draft di komputer saya.

3 bulan! saya ke mana aja? ada apa aja? bulan ramadhan paling banyak cerita dan foto2 yang saya kumpulkan. tapi lagi2 semuanya teronggok.

lebaran! saya senang sekali bisa mudik, berkumpul dan bertemu saudara2. dan yang paling menyenangkan: jalan2 ke pantai di cikelet. mengunjungi kampung adat dukuh. akhirnya setelah sekian tahun gw suka bolak balik mudik, baru sekarang saya sempat mengunjungi kampung adat yang terkenal itu. cerita nyusul yaa.. itu pun kalao nggak lupa hehehe..

dan tulisan ini, atau ocehan ini, anggap aja sebagai pemanasan sebelum saya kembali mengoceh dan menuangkan pikiran, isi hati, dan rindu di sini.

semoga tidak seperti jam tangan saya yang mati sejak minggu lalu karena baterenya habis. berhenti berputar. semoga saya tidak berhenti menulis dan mengoceh. karena ternyata menulis itu bermanfaat untuk menghilangkan stress dan rindu.. aahh rindu mulu dehh.. :) iya, saya sangat rindu bisa menulis kembali. menulis itu hal menyenangkan buat saya. dan menyenangkan rasanya kalau ada yang baca dan memberikan komentar. narsis ya? hahahaha.. tapi bener loh, tulisan itu akan bermakna kalo ada yang membacanya. coba kalo ada yang tulis buku, tapi ga ada yang baca? bisa2 ada pembakaran buku2.. sayang kaann.

okey, sampai jumpa lagi! senang rasanya bisa kembali mengoceh di sela2 waktu kerja.. ^_*

Senin, 04 Juli 2011

Bulanku

Ah, Juli sudah tiba..
Bulan ku

Gara2nya beberapa minggu lalu, ketika saya sibuk berceloteh lewat telpon dengan Igan dan Ayash. Sedangkan Syamil tidak ada suaranya, ternyata sedang bermain di belakang rumah. Besoknya, adik saya telpon dan bilang Syamil pengen ngobrol. dan terdengar teriakan dari kejauhan, "aku kan udah bilang, aku nggak mau ngobrol sama uwak di telpon, aku maunya ketemu sama wa hani!'

Cessss.. Gue yang denger teriakan itu berasa sedih banget. Gue juga kangen Syam, pengen ketemu.

Akhirnya, gue punya ide buat kasih hadiah sama diri sendiri sekaligus juga hadiah buat para ponakan. Gue akan terbang ke Jambi tanggal 13 Juli nanti! yiippiiii...! Mudah2an semua sehat dan rencana bisa berjalan dengan lancar.  Amin

Nggak sabar ketemu para ponakan!




Jumat, 06 Mei 2011

The Royal Wedding

Udah seminggu sejak (banyak media bilang) pernikahan akbar abad ini digelar. Tepatnya jumat lalu, 29 April 2011. Menjelang hari besar, koran, televisi banyak meliput dan melaporkan tentang pasangan ini, negara Inggris, dan tebak2 buah manggis gaun yang akan dikenakan sang pengantin perempuan. Bahkan sebuah koran menuliskan, dunia dilanda kasmaran karena melihat pasangan ini.

Yup! Pangeran William dan Kate Middleton dari Inggris. Pernikahan saat hari kerja, ga menghalangi saya buat nonton pernikahan mereka. streaming doongg. walau jadi seuprit gambarnya di layar, tapi ga ketinggalan berita, masih bisa nonton lah.

Gue takjub dengan kostum para undangan perempuan. Mereka tampil dengan busana yang boleh dibilang sederhana (dibandingkan Indonesia yang gaun kebayanya bisa jreng tralala) mereka 'hanya' mengenakan baju resmi seperti busana kerja. Tapi yang bikin gue takjub, topinya. Hampir semua perempuan menggunakan topi dari yang mungil sampai yang lebar bulat. Kasihan yang duduk di belakang topi besar itu, pemandangannya tertutup :D

Sang Ratu Elizabeth, menggunakan baju dan topi berwarna kuning! wow! dia tampak segar dan berseri dengan warna itu. Well, yellow is happy colour! my fav colour!

Undangan lelaki menggunakan busana jas, berdasi. Jas seperti pinguin. Sorry ya gue ga tahu apa istilah jas ini. They look gorgeous! Terutama David Beckham.... hhmmmmmmm.. ;) Prince William look great dengan busana kesatuan.

Dan tibalah pengantin perempuan. Semua terpesona dengan kecantikan. Dan kostumnya? Sangat sederhana untuk seorang calon ratu Inggris. Tapi penampilannya sangat anggun, elegan, dan menawan. Yang bikin bersinar, anting dan tiara di kepalanya. Keren! oh ya, pengantin perempuan dandan sendiri!

Diantar ayahnya menuju altar, ditatap puluhan tamu undangan, tiba di altar disambut pengantin laki2, dengan senyum cerah, mereka mengucapkan janji pernikahan.

Menyaksikan acara ini, pasti banyak orang yang takjub, kagum dan mungkin cemburu hihi.. Tersihir dengan apa yang ditayangkan di televisi. Para singlewan dan singlewati pasti berharap untuk segera menemukan pasangan dan mengikat janji. Para ayah, berharap bisa mendampingi putrinya untuk memasuki kehidupan baru, dan berharap mendapat mantu kayak pangeran! ahaayyy.. Para ibu berharap bisa mendapat mantu kayak pangeran juga.. hihihi..

Di televisi juga ditayangkan rakyat Inggris yang berduyun2 berdiri dengan sabar menanti acara ini dengan tertib. bahkan tidak terlihat sampah berserakan. Diperlihatkan juga istana2, kastil, bangunan2 di sekitar gereja dan istana. Membuat gue berangan2 dan bercita2... GUE pengen ke Inggris!

Kamis, 31 Maret 2011

Bumi Aki

-mengenang Aki Uti & Ne Mae-

Dalam perjalanan pulang berjakan kaki, saya berpapasan dengan seorang kakek yang akan menuju mesjid dikelilingi anak-anak kecil yang berebutan untuk mencium tangannya. Saat itu sedang liburan sekolah, dan pemandangan itu mengingatkan saya pada Aki dan Ene, dan rumahnya, di mana waktu kelas 3 SD, saya pernah berlibur sendiri tanpa orangtua, kakak adik, di Cikelet, Garut. Malam pertama di rumah Aki, saya sedih nangis kesepian, hari berikutnya, saya malah merasa bebas euy, lupa rumah! ;)

Cikelet terletak jauh dari kota Garut, walaupun saya sering bilang kampung halaman Garut,karena jarang orang mengenal Cikelet. Tapi sebenarnya Cikelet berjarak sekitar 90 km dari Garut, lama perjalanan 4 jam. Saya selalu merasa perjalanan ke sana seperti satu hari satu malam. Perjalanan panjang. Kalau kita berangkat dari Bogor siang hari, maka kita akan sampai sana jam 4 pagi! Sekarang, setelah jalan semakin bagus, ternyata perjalanan bisa ditempuh selama 8 jam, nonstop, tanpa istirahat mampir ke Bandung, numpang makan siang di kota Garut.

Di perjalanan, kita akan melewati perkebunan teh, dan Gunung gelap,dinamakan demikian karena rapat hutan lebat, dan kabut tebal yang sering  turun di siang hari. Ketika berada di atas puncak gunung, sepertinya gunung dan awan berada di bawah.  Pernah nonton Crouching Tiger Hidden Dragon, yang adegan terakhir film Zang Ziyi terjun dari kuil di atas gunung? Nah seperti itulah ketika kita berada di atas puncak gunung gelap. Ada satu rumah makan sederhana yang berada di pinggir jalan dan di belakangnya sebuah jurang namun menyajikan pemandangan indah. Hutan lebat hijau terhampar.Diselimuti kabut tipis. Udara sejuk menggigit. Syahdu..

Setelah berkeliling mengitari gunung yang jalannya berkelok2 tajam dan menikung. Di pinggir kiri jalan ada jurang, di pinggir kanan tegak tebing gunung. Tapi para supir dengan tenangnya mengemudi dengan kecepatan seperti di jalanan lurus! Walhasil penumpang terbanting ke kiri kanan. Mesti siap2 kantong plastik, buat menampung isi perut yang dipaksa keluar lewat mulut. Dan sudah banyak korban muntah2 sepanjang perjalanan. Salah seorang tante saya selalu muntah kalau mudik, padahal sering bolak balik. Tetep aja perut terkocok tak bisa ditahan keluar juga..

Menuruni gunung, kita akan sampai di Pameungpeuk, di mana LAPAN (Lembaga Penelitian Antariksa Indonesia) meluncurkan satelit komunikasi. Dari kejauhan mulai nampak laut. Pantai pesisir selatan. Horeee rumah Aki sudah dekat. Pemandangan laut membuat kita segar dan sebentar lagi sampai di rumah Aki. 

Ketika sampai, kami akan disambut Aki dan Ene. Ene yang selalu memakai baju kebaya kembang2 dipadukan dengan kain batik yang dililitkan, dan sebuah selendang di atas kepala yang disilangkan, sebagai penutup kepalanya, sedangkan Aki dengan kaos oblong putih bersarung, selalu menyambut kami dengan tangan terbuka dan senyum hangat.

Rumah Aki, terletak di pinggir jalan, depan kantor Kelurahan Cikelet. Pusat keramaian. Tempat yang strategis. Kalau saya nongkrong di teras rumah bersama Aki dan Apa, banyak orang yang akan mampir, menyapa dan bersalaman. Apa selalu bilang, itu mang, ini bibi, itu Aki, itu Euceu, itu Uwak. Biasanya Apa sedikit menceritakan pertalian saudara, yang malah bikin saya bingung. Akhirnya saya menganggap seluruh warga Cikelet adalah saudara. Yup. Itu benar adanya! Butuh satu cerita lagi untuk menguraikannya. Karena pertalian pernikahan, maka terjadilah persaudaraan. Tapi Aki dan Ene memang berasal dari keluarga besar, dan mereka mempunyai 12 anak!

Di teras rumah Aki, ada pagar tembok tempat duduk-duduk. Ujung pagar tembok dibuat seperti perosotan. Jadi saya sering bermain perosotan di pagar teras rumah. Biasanya,saya dan adik2 atau sepupu bergantian main perosotan. Rebutan kata yang tepat! hihi

Di ruang makan ada sebuah peti kayu besar berukuran k.l. 2 x 3 meter persegi, di situ kami mengobrol, tidur dan makan di atas peti kayu. Mampu menampung banyak orang. Kotak kayu itu merupakan merupakan tempat penyimpanan padi.

Di belakang rumah ada dapur, bertembok bilik. Tidak ada kompor, Ene masih menggunakan tungku dan kayu bakar, menebarkan aroma khas ketika Ene masak. Saya sempat membantu Ene menyalakan tungku atau membesarkan api dengan meniup selongsong bambu diarahkan ke tungku. Tapi nggak sanggup lama2 bantuinnya. Asap dari kayu bakar membuat mata perih, dan bikin batuk2. Ugh, dasar anak kota. Saya membantu Ene membakar opak, kerupuk dari ketan khas Cikelet, yang bentuknya pipih tapi ketika dibakar akan menggelembung. Bunyi keretak2 kayu terbakar,dan opak yang menggelembung begitu merdu terdengar. Ene dengan sabar mengajari saya memasak. Sedangkan saya tidak sabar untuk cepat selesai karena ingin main kelereng bersama teman2..  hehe

Di samping dapur, ada satu ruangan seperti gudang yang berisi hasil kebun, seperti jagung, padi terikat digantung, satu tandan pisang. Sedangkan di sisi satunya lagi ada kamar mandi, yang letaknya lebih rendah dari dapur. Tapi saya jarang menggunakan kamar mandi ini. Karena lebih suka mandi di sungai, yang letaknya tidak jauh dari rumah Aki. Sungainya besar, dan jernih. Biasanya setiap pagi saya pergi ke sungai bersama Ene, setelah cuci baju, langsung terjun berenang. Air mengalir tenang. Dasar sungai terlihat jelas, dengan batu2 pipih.Pernah satu waktu, saya sama kakang diajak Apa berenang di hulu sungai. Di atas sungai, ada hutan rimbun. Kami masih bisa mendengar teriakan lutung (monyet hitam), dan melihatnya bergelantungan dari satu pohon ke pohon lain.

 Waktu itu listrik masih dijatah waktunya, Cuma nyala pada jam 6 sore sampai jam 6 pagi.Sebelum listrik masuk desa, Aki masih menggunakan petromaks sebagai alat penerangan. Setiap sore menjelang magrib, biasanya saya sudah siap menunggu Aki menyalakan petromaks dengan cara dipompa. Terlihat mudah, tapi ternyata berat! Aki Cuma ketawa melihat saya yang kepayahan nggak bisa nyalain petromaks.

Pada suatu malam, Aki menyalakan lampu minyak, dan lupa mengecilkannya. Ketika kami terbangun di pagi hari, muka dan hidung saya, serta adik2 sepupu yang waktu itu datang menyusul berlibur, semua hitam2 kena asap lampu minyak! Aki tertawa terbahak2 melihat cucu-cucunya cemong. Padahal aki sendiri hidungnya juga hitam! Hihihi..

Waktu saya liburan sendiri, saya bisa tidur nyaman di kamar dengan ranjang besi. Kadang di bawah kasur, suka ada buah2an, jeruk dari kampung Dukuh. Manis. Tapi kalau lagi ramai banyak yang berkunjung ke rumah Aki, saat lebaran, kita akan gelar tikar di ruang tengah. Cari posisi nyaman buat tidur. Dan tak lama kemudian, terdengarlah konser tengah malam. Suara mendengkur terdengar bersahut2an.. Ramai!

Biasanya setelah shalat subuh Aki selalu pergi ke kebun atau sawah. Hingga siang menjelang. Aki tidak banyak bicara. Tapi selalu tersenyum dan mengusap kepala saya dengan penuh kasih. Ene yang pintar memasak, membuat saya selalu lahap makan. Pada suatu siang, kami pergi ke pantai, piknik dan makan siang di sana. Setelah selesai makan, saya bermain2 di pantai. Saya melihat Ene sedang menatap laut, terdiam. Saya menghampirinya. Ene hanya tersenyum melihat saya. Saya masih teringat tatapannya itu. Andaikan saya mengajaknya mengobrol. Tapi saya hanya duduk di sampingnya, berdua menatap laut.

Pada tanggal 10 September 2009 pukul 15.45, gempa kekuatan 7.3 mengguncang jawa barat. Garut mengalami kerusakan cukup parah. Cikelet pun tak luput dari goncangan itu. Banyak rumah hancur, termasuk rumah Aki luluh lantak tak bersisa, rata dengan tanah. Namun, rumah itu akan tetap bertahan dalam kenangan saya. Kenangan bersama Aki dan Ene akan tetap hidup untuk diceritakan kembali kepada cucu buyut Aki Uti dan Ne Mae.

Senin, 28 Maret 2011

Cuek itu pemalu

Sebenarnya orang yang cuek itu adalah seorang pemalu. Dia tidak tahu bagaimana harus berinteraksi dengan orang lain, tidak tahu harus ngomong apa sama orang yang baru dikenal,malu kalau omongannya salah.. Bener ga sih? hihihi ini teori asbun alias asal bunyi..

Pernah ngalamin kan baru kenalan sama orang, terus orang itu cuek aja nggak mau ngobrol malah asyik ngobrol ama temannya aja, sedangkan kita diacuhkan. Itu sebenarnya orang tsb belum merasa nyaman dengan orang yang baru dikenalnya. Coba deh kalau udah kenal lebih dekat sama orang cuek itu, ternyata orang itu malah gila banget, dan bisa becanda ramai.

Ada banyak pesohor alias sebebriti yang ternyata dasarnya pemalu. Sehingga waktu mereka disorot untuk bicara mengenai dirinya, mereka terkesan angkuh, bicara seperlunya aja. Tapi ada juga yang karena gaya angkuh bin cueknya ini, bikin orang2 jadi tergila2 dan penasaran ma seleb ini. Yaa seperti Nicolas Saputra itu. Tahu dong pemain film itu dengan tatapan dinginnya, tidak banyak bicara, lebih banyak diam kalau tidak ditanya. Tapi itu jadi poin tambah buat dia jadi terlihat keren. Coba bandingkan sama Olga Syahputra.. hahahaha.. Gubrak! yaa jauh deh haaannnnn.. beda karakter..!

Tapiii,, ternyata orang cuek itu percaya dirinya kuat loh. walaupun pemalu, mereka berani tampil (kayak seleb itu) dan bertemu dengan orang2 baru, mau berkenalan dan pergi bersama orang yang dikenalnya, pergi ke sebuah lingkungan baru. Ya ituuu dengan modal cueknya, mereka malah bisa bergaul, pergi sendiri pun ga masalah, dapat kenalan di komunitas baru.

Saya termasuk pemalu tapi bisa sangat cuek pada saat bersamaan. Keinginan untuk bermain, bertemu dengan teman2 yang punya minat sama, jalan2 mengunjungi tempat baru, nongkrong di sebuah warung kopi sendiri, nonton ke bioskop sendiri, mengalahkan rasa malu  saya, dan menutupinya dengan rasa cuek itu.

Akhirnya saya bisa pergi dan bertemu teman2 dari yg hobi baca buku, suka motret, suka nonton film. Saya pernah hunting foto, kemudian bertemu dengan orang yang juga bawa kamera, dan kami saling tersenyum memberi salam sesama tukang motret. Paling susah kenalan ama cowok. Gue sangat pemalu sama cowok. Tapi gue pernah janjian sama seorang cowok yg belum pernah dikenal sebelumnya, janjian pergi bareng ke muara angke dari bogor, bertemu jam 5 subuh! Modalnya, CUEK aja.

Tapi jangan cuekin orang ya. Kita aja suka sebel kan kalau dicuekin orang lain. Satu pelajaran buat saya sebagai orang cuek. Gara2 cuek saya jadi mengenal jatuh hati dan patah hati…  Hani kena batunya deh! Mau tahu ceritanya? Jangan ah, rahasia …!  ^^

Jumat, 11 Maret 2011

Beri Cinta Waktu

oleh:Maliq and The Essentials

Dengarlah bisikkku
Saat ku merindumu
Tetes air mata
Tak dapat sembunyikan rasa
Cintaku untuk dirimu

Bilakah kau tahu
Ketika kau jauh
Menangis hatiku
Saat kumemanggil namamu
Tiada lagi hadir untukku..oh

ku katakan kini
Arti hadirmu disini
Mungkinkah kau kan kembali
Bersama denganku

Beri cinta waktu
Untuk memahami
Untuk meyakini
Bila esok yang kan terjadi
Semua indah yang terjalani

Dengar bisikku
Ku merindumu
Kini kau jauh menangis hatiku
Masih adakah ruang hatimu
Untukku kembali..oh

Beri cinta waktu
Untuk meyakinimu..

Rabu, 09 Februari 2011

Baju baru semangat baru

Ada satu ritual pagi yang kadang bikin gue sebel dan malah buang2 waktu teu puguh. Padu padan baju!

Buat orang yang kerjanya ga pakai seragam, sebenarnya sangat menyenangkan bisa berganti2 pakaian dengan aneka model dan gaya asal nggak tabrakan warna dan model. Yang penting enak dipandang mata, nyaman dipakai.

Tapi, kadang ada keterbatasan padu padan baju, malah udah seringkali di mix ke sana ke mari, yaa lama2 bosan kan. Pernah satu pagi, gue cuma duduk bengong depan lemari baju yang terbuka, bingung mau pakai baju apa. kayaknya semua udah sering dipakai. Atasan ini sudah dipadukan dengan bawahan itu. Baju merah itu sudah dipakai dengan rok abu2. Ugh, bingung! Akhirnya asal ambil baju. Walhasil seharian itu saya ga mood di kantor.

Akhir bulan tiba, jalan2 pertokoan, ada diskon! Uhuuyyyy.. Kita kan modis, modal diskon. Langsung deh borong baju. Diskon berganda! Lumayan pisan!

Hasil hunting baju diskon, saya dapat empat baju blouse merah, pink, abu2, dan sebuah kaos. Untunglah toko mendekati jam tutup, jadi kalap panik belanja bisa direm, berhenti nyamber2 baju yang menggantung melambai menggoda buat disamber bawa pulang.

Dengan baju2 baru itu, ternyata gue jadi semangat bangun pagi. Ga habiskan waktu lama buat merancang2 baju. Teman2 di kantor pun pada senang dengan tampilan baru gue. Ga bosen lihat gue dengan baju2 yang itu2 mulu. Gue bukan orang yang mesti belanja baru tiap bulan. Mesti tiap minggu... huaaaa gubraks! hehehe.. kidding laahh..



Rabu, 26 Januari 2011

One last cry

Gue sendirian di ruangan kerja dan selalu ditemani lagu2 yang mengalun dari sebuah radio di Jakarta. Biasanya gue ikutan menyumbangkan lagu --membuat lagu jadi sumbang maksudnyaa haha-- atau sambil gutak gitek menggoyangkan badan dengan iringan lagu riang gembira.

Tapi hari ini, saat gue sedang usaha konsentrasi buat nulis sebuah data dan aneka keriweuhan kesibuakan pagi hari, tiba2 mengalun sebuah lagu wajib patah hati, One Last Cry! Kampretoy! Gue ga bisa konsen kerja.. Malah ikutan nyanyi2 meresapi lirik dan terhanyut dengan melodi mellow yellow hellowww... ^_^

well, semua sudah berakhir haannnnn.. ayo ayo balik kerja lagiii.. matiin radio dan berusahalah fokus!


Rabu, 19 Januari 2011

Mimpi

selalu yang sama pada malam-malam
tangan siapakah yang menggenggam
membelai lembut
seperti tatapan matanya



Bolos

Pernah bolos? Bolos, libur di saat orang lain seharusnya masuk sekolah, kuliah atau kerja,

Merasa jenuh dengan rutinitas yang kita jalani setiap harinya, ada saatnya pengen istirahat sejenak dari kesibukan. Dan sepertinya dunia tetap akan berputar, dan orang2 tidak akan merasa kehilangan kita sehari dalam seminggu bekerja.

Waktu SD, saya sering bolos, karena memang malas pergi. Saya hanya bilang sakit, pusing, flu, orangtua akan luluh, dan menulis surat ijin ke sekolah. Siangnya saya merasa segar, kabur main, berenang di sungai, nyebur ke sawah. Pulang ke rumah, saya dimarahi mama, dan tidak boleh ke luar rumah sepanjang hari. Tapi saya merasakan kebebasan pada hari itu. Saat orang lain berkutat di sekolah, saya puas bermain di alam terbuka.

Waktu kuliah pun, saya sempat bolos. Karena ada pertandingan bola basket, NBA yang disiarkan langsung pada pagi hari. Kesalahan bukan pada saya toh? hehehe.. Saat itu saya tergila2 dengan olahraga ini, dan rajin mengikuti finalnya yang 7 kali pertandingan. Nah, berapa kali bolos tuh.

Saat kerja, waahh ini kenikmatan luar biasa. Saya pernah bolos satu hari karena ingin nonton hemat film di bioskop. Irit dong! ^^ Waktu itu saya nonton sendiri film "Lord of The Ring". Sendiri. Biasanya saya memanfaatkan jadwal bolos untuk nonton film. Pernah dalam satu hari, saya nonton 2 film. Wow! sangat menyenangkan! Sendirian saja. Setelah itu nongkrong di sebuah warung kopi sambil baca buku yang baru dibeli. Kadang, kita pun butuh waktu sendiri.

Teman saya jarang bolos, karena dia tidak tahu apa yang dilakukan. Sedangkan saya selalu mencari hari pas untuk bolos, dan merancang acara bolos. Kalau ga ke luar rumah, yaa tinggal di rumah. Tidur! Nonton film! Selalu banyak hal yang menyenangkan saat bolos.

Suka bolos? apa yang kamu lakukan saat bolos?