Kamis, 08 November 2012

Pindahan

Dari satu tempat ke tempat lain.
Selalu butuh penyesuain.
Mempelajari secara cepat atau perlahan.

semoga bertahan, dan semakin banyak ocehan meluncur.


Jumat, 03 Agustus 2012

boleh pinjam pundakmu..?

anyang-anyang. saya tahu itulah namanya kalau kamu merasa sakit di sekitar pinggang ke bawah, berasa ngilu. biasanya terjadi pada saya jika kurang minum, atau menahan pipis. akibatnya, badan saya merasa lemas, nggak bisa berjalan dengan tegak, bahkan kalau mau duduk pun harus pelan2. jika dalam kendaraan melewati jalan berlubang atau polisi tidur, atau mobil berguncang, maka perut saya akan terasa sakit.

biasanya, saya mengatasinya dengan minum air hangat sebanyak 2 gelas. kemudian berbaring istirahat, sambil mengusap memijit perut. setelah beberapa jam, bisa 2-3 jam, akan mengeluarkan angin alias kentut. dan perut akan terasa lega. atau saya akan buang air kecil. sedikit meringankan sakit.

saya akan tahan akan rasa sakit itu. walau terlihat muka meringis, badan membungkuk sedikit. berasa nenek nenek deh. tapi saya bisa menahannya sampai tiba di rumah.

tapi hari ini, di kantor, lagi puasa, semua hal yang biasa saya lakukan untuk menghilangkan rasa sakit itu tidak bisa saya lakukan.

padahal nanti sore, saya sudah janjian sama sepupu mau buka bersama di mesjid sunda kelapa, jakarta. baru sekarang ini, saya merasa sedih dan ingin menangis dengan rasa sakit ini. karena saya sangat ingin ke menteng di bulan puasa ini..  saya sudah banyak minum ketika berbuka puasa, dan sahur. mungkin karena tadi pagi menahan buang air kecil karena keran air mati di kost :(

boleh pinjam pundakmu? aku ingin bersandar, beristirahat sejenak, melupakan sakit ini...

Rabu, 25 Juli 2012

Sunda Bogor

Abdi teh urang Sunda. Linggih di Bogor saprak lahir dugi ka ayeuna. Pun rama ti Garut, pun biang ti Sumedang.

Udah ah segitu aja. Saya merasa kagok nulis dalam basa Sunda, karena tidak terbiasa. Tapi di rumah sehari2 saya bicara dalam bahasa Sunda, campur bahasa Indonesia juga. Kadang, karena pergaulan ala anak Jakarta, saya ngomong gue loe ma adik2 saya, dan itu terdengar kasar ya, Menurut saya loh..

Seperti bahasa daerah lainnya di Indonesia dimana ada tingkatan bahasa: kasar, sedang, halus. Demikian juga di bahasa Sunda. Bahasa kasar biasanya kalau ngobrol sama teman atau sebaya, sedang dan halus biasanya saya gunakan kalau berbicara dengan orang tua.

Orang tua saya berasal dari Garut dan Sumedang, yang masih masuk dalam tanah Priangan, dimana tutur bahasanya halus dan lembut. Dengan irama dan intonasi yang berirama. Saya pernah mengajak seorang teman ke Bandung, dan ketika mendengar pembicaraan di angkot antara kenek dan supir, teman saya senyum2 dan senang mendengarnya. Logat yang berbeda yang biasa didengar di Jakarta.

Adik saya pernah kuliah di Bandung, dan dia bilang, orang Bandung kalau lagi berantem nggak kedengaran galak dan kerasnya. Saking lembut irama bicaranya.. hahaha..

Ketika ibu saya pindah ke Bogor, dan Bogor bukan termasuk tanah Priangan, ibu saya cukup terkejut mendengar logat bicara orang2 Bogor yang lebih keras dari Bandung, dan intonasinya tinggi. Kalau di Bandung, "bade ka mana?" kalau di Bogor, "Arek ka mana heh?!" Nanya apa kepengen ikut sih.

Ketika belanja ke pasar, Ibu saya terkejut karena banyak orang kenal namanya, "Bade balanja naon teh." "Teteh, kadieu balanjana." karena ibu saya bernama Teteh. hahaha..

Kemudian bahasa sehari2 yang sempat bikin ibu kaget, Arek nyare di dieu? Bahasa halusnya, bade ngendong di dieu? itu artinya, mau tidur di sini atau mau nginep di sini?

Karena terbiasa ngomong Sunda halus dengan ortu, hal ini jadi terbiasa kalau saya bertemu dengan teman2 sebaya. Tapi hal itu malah bikin ada jarak dengan teman2, nggak akrab, saya jadi kagok ngomongnya. Saya lebih memilih ngomong bahasa Indonesia saja. Ketika saya ngobrol sunda dengan seorang teman di sekolah sebelum belajar nari sunda dimulai, banyak orang bilang, Hani sundana halus banget. orang bandung ya? hahaha.. padahal, kalau saya pergi berlibur ke bandung, orang2 Bandung akan bilang sunda saya kasar.

Saya akhirnya mengalami keterkejutan seperti ibu saya ketika mendengar sunda kasar. Waktu itu saya ngobrol dengan teman lewat telpon, di tengah pembicaraan dia berhenti sejenak dan ngobrol sama ibunya dalam bahasa sunda. Kasar. Saya kaget. dan ternyata itu memang bahasa sehari2. wadduhh kalau ngomong kayak gitu ke ibu saya, pasti bapak saya akan marah. nggak sopan.

walau sudah lama tinggal di Bogor, saya masih terkejut dengan bahasa kasar. padahal menurut mereka bukan kasar, itu sudah bahasa sehari2 di sini. Ngadagoan = ngantosan.

seorang adik sepupu dari Bandung, pun mengalami kejutan budaya ketika ditempatkan di Bogor, sebelumnya di Garut. Dia merasakan bedanya bahasa dan tutur bicara orang Bogor. Semula dia kaget, marah, merasa tidak dihargai, tapi kemudian terbiasa dan menerimanya.

Saya pun sekarang ini sudah terbiasa ngomong sunda Bogor bersama teman2. Tapi hal itu jadi bikin saya kagok bicara Sunda kalau ketemu para sepuh, uwak, mamang, bibi, nini, aki.

Semoga basa Sunda tidak lenyap. Karena sekarang banyak orang Bogor jarang bicara Sunda. Tapi beberapa hari lalu, di angkot saya mendengar seorang anak kecil bicara Sunda dengan ibunya. Saya jadi teringat adik saya, kami dulu bicara sunda kalau membicarakan anak2nya di depan mereka, karena mereka tidak mengerti. Eh tapi lama2 mereka pun belajar sunda,  dan akhirnya mengerti.

Logat dan dialek bicara pun berbeda2 padahal masih di Bogor. Kalau ke daerah Ciampea, Leuwiliang, akan berbeda dengan warga Ciapus. Saya senang mendengar pembicaraan mereka, dan kadang menirunya. Ibu saya akan tertawa sambil berkata, "Tah, eta urang Bogor asli.!"

Sumuhun, abdi mah urang Bogor. Nyarios sunda ti alit dugi ka ayeuna. Resep maca majalah Mangle jeung carpon Sunda. Pun rama resep maca, seueur buku di rorompok.

Bogor: enya, urang teh urang sunda, ngomong sunda ti leutik nepi ayeuna. Urang sok maca, bapak urang sok meulian buku, loba buku di imah.

berasa bedanya ga? hihihihi..




Senin, 09 Juli 2012

Sejuta topan badai! NOKIIA hanya bertahan 4 hari!

Setelah brosing dan mencari informasi di internet tentang HP yang bisa menunjang kerjaan yg harus terhubung dengan internet, akhirnya saya memutuskan untuk membeli HP Nokia C7, karena spesifikasinya menjanjikan sesuai dengan yang gue butuhin, dan adanya map gratis yang sudah ada dalam HP. karena saya cukup banyak bepergian, peta ini akan sangat bermanfaat.

Akhirnya, Senin malam saya memutuskan untuk membeli Nokia C7 di pertokoan Mall Taman Anggrek. Saya tidak memeriksa dengan cermat apakah barang tersebut masih tersegel. tapi saya percaya, karena saya belinya bukan di sembarang kios toko, tapi di distributor resmi.

Setelah mencoba2 di toko tersebut, mencek bahwa semua berfungsi. Saya pulang ke kost. Berdasar saran dari penjaga toko, HP tidak harus dicharge selama 8 jam, cukup 4 jam saja.

Selasa pagi, saya mulai coba2 HP tersebut, internetnya cukup kencang. Nonton di youtube pun lancar. Tapi ternyata HP tersebut sangat boros batere. Baru dicharge pagi, sore sudah turun dayanya. Di bagian belakang pun terasa panas. Begitu terjadi selama 3 hari, batre hanya bertahan sekitar 7 jam. Setelah itu, harus segera dicharge.

Pada Rabu malam, saya coba browsing, tiba2 nge hang, error. Layar tiba2 mati. Kemudian nyala lagi. Dan tidak bisa browsing. Kemudian saya ubah setting konektivitas, bisa terhubung lagi dengan internet.

Kamis malam, saya menggunakan HP cukup lama, hanya menggunakan whatsapp selama k.l. 2 jam. Hp terasa panas. Harus dicharge lagi. Padahal sorenya baru dcharge. Selain itu juga cek FB dan Twitter.

Jumat pagi, ketika saya sedang menuliskan sms, tiba-tiba, HP blank! Layar putih! Kelap kelip! Saya panik. Ini sama seperti HP Nokia seri lama yang saya punya. Terjadi ketika terhubung dengan internet. Kemudian, HP yang baru saya pegang selama 4 HARI, saya cabut batrenya, layar pun mati. Setelah selama beberapa detik, saya pasangkan batrenya, nyalakan lagi. LAYAR TETAP PUTIH HANYA MUNCUL LOGO NOKIA, kelap kelip! KAMPRET! Hp RUSAK! sekali lagi, baru 4 HARI GUE PAKAI, NOKIA C7 Ga BISA DIPAKAI!

SAya kembali ke toko, dengan entengnya wah ini rusak harus dibawa ke NOKIA centER. Terus entah siapa, seorang lelaki berseragam biru di situ bilang, bu, HP ditinggal saja, nanti teman saya akan perbaiki. Ketika saya minta dibuatkan tanda terima, dia malah bengong dan lempar sama temannya. Waahh ga bener ini, tanda terima aja ga ada, terus kalao HP hilang, gimana. Bukan masalah buruk sangka, sekarang susah cari tempat jujur. TIDAK ada permintaan maaf atas kerusakan barang. Hanya menyalahkan konsumen karena tidak mengupdate HP. Lah, situ kagak kasih tahu. Gw nanya2, dibilangnya gapapa bu, barang sudah bisa digunakan. Kemudian saya ke Nokia center, dibilang harus diinstal ulang. Bisa ditunggu 2 jam. Saya kembali ke tempat itu, beritanya: hp HARUS DITINGGAL DAN AKAN DIPERBAIKI SELAMA 2 MINGGU!! SEJUTA TOPAN BADAI! 2 MINGGU! dibenerin ke negara sebrang? atau banyak antrean barang rusak?

BARU sekarang ini merasakan kesialan seperti ini. Biasanya gue hanya dengerin dari orang2 yang baru beli gadget, harus ke tempat servis untuk diperbaiki.

Jadi, berhati2lah beli barang Nokia. Jangan mengalami nasib seperti saya. Dan sekarang, saya tidak bisa menggunakan HP NOKIA yang BARU SAYA BELI SELAMA 4 HARI, karena kerusakan mesin! Baru 4 hari gw pakai, mesinnya rusak? Gimana bisa bertahan kalau hanya 4 hari aja udah rusak.




Rabu, 04 Juli 2012

"Kupu-kupu" & "Hujan"

Kupu-kupu

Kupu-kupu yang lucu
ke mana engkau terbang
hilir mudik mencari
bunga-bunga yang mekar
mengangguk-angguk pada tangkai yang lemah
tidak kah sayapmu
merasa lelah


Hujan

Tik tik
bunyi hujan di atas genting
airnya turun tidak terkira
cobalah tengok dahan dan ranting
pohon dan kebun
basah semua



Rabu, 27 Juni 2012

Ambilkan Bulan

Ambilkan bulan bu
Ambilkan bulan bu
yang selalu bersinar di langit

Di langit, bulan benderang
cahayanya sampai ke bintang

Ambilkan bulan bu
untuk menemani tidurku yang lelap
di malam gelap