Selasa, 01 Juni 2010

Jangan Acuhkan Aku, Sayang

Sebuah pagi di kereta. Seperti biasa aku sudah berada di barisan orang2 yang akan menghabiskan siang di Jakarta. Seorang lelaki duduk di sampingku sibuk dengan BB nya. Beberapa orang di depanku tekun menunduk melihat handphone, PSP, laptop yang terbuka, dan beberapa orang asyik sarapan koran pagi.

Kereta berjalan. Berhenti di stasiun mengangkut orang2. Muncul seorang perempuan dan duduk disamping ku menggantikan lelaki yang tadi sibuk dengan BB. Mereka mengobrol. Tangan saling menyapa dalam rindu. Celotehan ringan menggoda di pagi. Tapi salah satu tangan mereka tetap menggenggam BB. Perempuan itu juga. Perempuan itu semakin menunduk dan tenggelam dalam BB nya. Jari jemarinya sibuk bermain di atas tuts. Tidak memperhatikan lagi lelaki yang tadi memberikan kursi empuk kepadanya yang kini duduk di depannya di sebuah kursi lipat kecil. Lelaki itu sabar menunggu. Dia menatap perempuan di depannya dengan harapan perempuan itu menyadari bahwa dia masih ada di depannya dan mengharap bisa kembali becanda. Aku bisa melihat tatapannya yang berkata, pandanglah aku, jangan acuhkan diriku, sayang...

Ternyata, sebuah gadget (handphone, BB, PSP, laptop, Iphone, sebut apa saja hiburan yang bergerak) bisa menjauhkan seseorang yang sebenarnya berada di depan kita. Secara fisik, dirinya berada bersama kita, tapi hatinya entah ada di mana. Lebih memperhatikan dan asyik dengan orang yang tak tampak daripada orang yang berada di sekitarnya.

Di rumahku, sudah terjadi hal seperti itu. Biasanya sore hari atau malam, kami sering berkumpul nonton berita. Saling berkomentar dan menanggapi berita. Tapi sekarang rumah terasa sepi. Kami tetap berkumpul, tapi kami sibuk dengan handphone. Adik saya, sibuk update status atau melihat status temannya. Aku bersms ria dengan teman2 menceritakan hal2 yang nggak penting. Hanya mama ku yang bercerita dan kami mengacuhkannya, menunduk menatap layar gadget. Mungkin mamaku terlalu sabar. Sebenarnya dia bisa berteriak, matikan hape selama di rumah.  Ngobrollah dengan ku!

Di koran minggu, sudah banyak istri-istri yang mengadukan tingkah suaminya di rumah lebih sibuk dengan gadgetnya daripada berkomunikasi dengan istrinya. Sudah banyak perceraian terjadi dengan alasan tidak adanya komunikasi di rumah, karena pasangan sibuk berkomunikasi dengan orang2 yang jauh daripada orang yang berada di dekatnya.

Kafe pun sekarang mulai sepi, biasanya terdengar riuh canda tawa. Di sebuah rumah makan, satu keluarga menunggu pesanan tiba. Tapi mereka sibuk dengan gadget masing2. Ayah ibu dan dua anak. Sedangkan sang kakek hanya termangu memandang orang2 di sekitarnya. Tidak menggenggam sebuah handphone. Dia hanya melihat keluarganya, cucu-cucunya. Dia berharap, pandanglah aku, bicaralah denganku, jangan acuhkan aku.. aku di sini bersama kalian, tapi kalian tidak bersamaku.. Jangan acuhkan aku, sayang!


5 komentar:

  1. betuuL...
    fenomena gadget sudah semakin menjauhkan kita dr "kehidupan sosial" yg sebenarnya..
    bukan sekedar eksis di "jejaring sosial" yang pd faktanya justru membuat kita mnjadi "egois" asik dengan dunia kita sendiri..

    sempet sebel juga klo lg berdua makan, eh asik maen hp,
    tp skrang, tiap makan hp harus dimatiin.. heheee...^__^

    mampir ya...

    BalasHapus
  2. alhamdulillah...aku g se-freak itu ama gadget. Begitu sampe rumah semua alat komunikasi mati, kecuali Hp CDMA (itupun hanya orang terdekat yang tahu no-nya) dan telp. rumah. Selama dikantorpun..Hp selalu silence...hehehe..
    kelakuan yang sedikit bikin orang2 sebel sih..tapi enak kok..sehari tanpa gadget. Coba deh..

    BalasHapus
  3. haha.. jadi teringat suatu waktu, teman dekat saya sebel banget lihat saya malah sibuk smsan, n nyuekin dia.. jd yaaaahh hape mesti di silent deh.. ^^

    BalasHapus
  4. ada banyak teman yang bilang, "haaannn hape itu telpon tangan, mesti dibawa2 bukan ditaro aja di meja atau di tas.." --mereka sebel susah hubungin saya--
    klo di rumah, saya taruh di kamar, silent pula.. dikomplen lagi deh ma temen2 hihihihi..
    setuju, hari tanpa gadget sangat tenang dan damai.. ~_~

    BalasHapus
  5. hahaha,,,sama haaan... mereka malah bilang "Hp kok dilaminating.."heuheu

    BalasHapus