Rabu, 28 Juli 2010

Biar Allah yang membalasnya..

Teringat suatu cerita dari adek gue yang menceritakan kejadian yang dialami temannya, yang bercerita sama adek gue.. bingung yaa? Hehehe

Temannya adek gue suatu hari pergi belanja di sebuah toko. Ketika akan membayar, dia menyaksikan dan mendengar pertengkaran seorang Ibu yang kesal karena pesanan kuenya belum ada, lupa dibuatkan. Ibu itu memarahi penjaga toko yang menerima pesanan. Si penjaga toko hanya diam saja dimarahi seperti itu. Tidak mengucapkan apa pun. Bahkan kata maaf pun tidak. Jelas2 masalahnya adalah karena keteledoran si penjaga toko itu.

Akhirnya ibu2 itu pergi dengan perasaan jengkel dan kesal.  Si mbak2 penjaga toko itu, akhirnya ditegur oleh orang lain, karena dia diam saja dimarahin dan tidak menjawab kemarahan ibu2 itu. Penjaga toko itu menjawab dengan tenang, “Ah, biarin aja, saya mah ada Allah, biar Allah yang membalas kemarahannya.”

GUBRAK!! Gue yang mendengar cerita adek gue, tertawa terpingkal2 kaget surprise dengan jawaban si mbak2 itu. Ya ampuunnnn… Halooooooowwww… Mbak, inget kan, ada hubungan antara manusia dengan manusia? Kita juga dinilai dari tingkah perilaku kita terhadap orang lain. Tahu kan artinya sebuah tanggung jawab? Ckckckckck….  Emangnya kalao kaki situ diinjek orang, akan diam aja dan menunggu pembalasan Tuhan terhadap orang itu? kaki situ bisa keburu bengkak! Mestinya kan nggak begitu, kita punya mulut, rasa, hati dan akal untuk bertindak dan berpikir. Manfaatkanlah dengan sebaik2nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar