Kamis, 16 Februari 2012

Hati yang luka

Hidup tidak selalu gembira. Ada kalanya ketika senyum berganti cemberut. Tawa menjadi tangis. Ketika hal itu terjadi, hati seseorang sedang terluka.

Teman yang baik, tidak akan memberondong pertanyaan dan memberi segudang nasihat ketika hal itu terjadi. Tidak juga harus memberinya semangat yang berharap saat itu dia langsung ceria lagi. Itu tidak akan berhasil! Dan tidak juga berusaha mengorek-ngorek isi hatinya untuk tahu perasaannya!

Beri waktu kepada hati yang luka untuk menangis. Bersedih.

Beri ruang untuk sendiri. Menyepi.

Temani dia dalam sepi. Tanpa kata-kata. Kehadiran seseorang di samping sudah memberinya rasa ada orang yang peduli padanya. Sebuah tepukan, pelukan, akan menghibur.

Hari-hari memang terasa berat ketika hati terluka. Tapi seorang teman yang selalu ingin tahu dan menanyakan atau menceritakan penyebab hati luka, akan membuat semakin
berat.

Teman yang diharapkan untuk berbagi duka, tidak selalu harus ada di sampingnya. Sebuah cerita lewat sms, bisa meringankan hati yang pedih.

Teman yang gila, malah meledek kelakuan orang yang bersedih karena hatinya terluka, kadang bisa mengalihkan dari kesedihan. Karena hatinya tergantikan jadi kemarahan. Letupan hati yang memendam sedih, akhirnya meledak, dan setelahnya, akan meringankan hati yang bersedih.

Hati yang luka. Segeralah terbuka. Menikmati kembali hari baru yang semangat. Luka itu akan berbekas, tapi waktu akan menyembuhkannya. Entah berapa lama..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar